Suara.com - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan penyidik Polri masih memburu empat pelaku perampokan terhadap Davidson Tartono (30) di dekat SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (9/6/2017) lalu. Dalam kasus tersebut, pelaku membawa kabur tas berisi uang Rp350 juta usai menembak bagian kepala korban hingga mengakibatkan meninggal dunia di tempat.
"Mengungkap ini tidak mudah, teori induksi dan deduksi. Motifnya bisa saja ini teroris yang seperti dulu lagi, yaitu Fa'i, merampok menghalalkan cari duit untuk main (aksi teror). Tapi harus ada penyelidikan lagi," kata Setyo di kantor Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (11/6/2017).
Dalam kasus Fa'i, kata dia, pelaku merampok untuk menghimpun dana untuk kegiatan terorisme. Mereka biasanya menganggap aksi tersebut sebagai bagian dari jihad. Kasus ini pernah beberapakali terjadi di Indonesia, salah satunya untuk kepentingan peledakan bom di Bali dengan pelaku Imam Samudra.
"Kasus bom Bali, Imam Samudra itu melakukan Fa'i dengan merampok toko emas di Banten," ujar dia.
Meskipun model gerakan terorisme dengan melakukan Fa'i jarang ditemukan sekarang-sekarang ini, kata Setyo, tak menutup kemungkinan hal itu kembali terjadi.
"Sekarang memang tidak, tapi tidak tertutup kemungkinan. Kan pendanaan mereka seret, Bahrun Naim (gembong teroris dan anggota ISIS) tidak bisa kirim duit, sudah terpantau kami. PPATK juga sudah tahu nama teroris," kata dia.
Ciri-ciri komplotan perampok yang menembak mati Davidson sudah didapatkan polisi.
"Iya minimal kami sudah mengarah ciri-ciri pelaku," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono.
Tentu saja polisi tidak mau menyebutkan ciri-ciri pelaku agar mereka tidak kabur lebih jauh. Yang jelas, kata Argo, sudah ada perkembangan dalam pengusutan kasus tersebut.
Ciri-ciri pelaku teridentifikasi berkat hasil pemeriksaan terhadap beberapa rekaman kamera pengawas di sekitar tempat kejadian perkara.
"Tidak cuma satu (rekaman CCTV) yang kami ambil. Yang penting bahwa kami analisa rekaman CCTV itu, mana yang patut dicurigai," kata dia.
Polisi juga memeriksa saksi-saksi, terutama rekan kerja dan keluarga korban.
"Kami minta keterangan semua, kantornya, pasti akan kita tanya, rumahnya korban, keluarganya," katanya.
Davidson dirampok kawanan bandit bersenjata api ketika hendak memompa ban mobil Innova warna hitam di dekat SPBU.
Korban ditembak salah satu pelaku ketika berusaha menyelamatkan tas berisi uang berkisar Rp350 juta yang ada di dalam mobil.
Polisi menduga kawanan perampok sudah membuntuti korban sejak dari bank di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.