Suara.com - Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE) Mohammed Gargash menegaskan sanksi untuk Qatar bertujuan mendesak Doha berhenti mendukung dan mendanai ekstremisme serta terorisme. Pernyataan Gargash di akun Twitternya pada Sabtu (10/6/2017) itu termasuk di antara serangkaian cuit mengenai krisis diplomatik Qatar.
UAE, bersama Arab Saudi, Bahrain dan Mesir, pada Senin (5/6/2017), memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Koalisi pimpinan Arab Saudi melawan Qatar bertambah jadi sembilan negara pada Sabtu (10/6/2017), ketika Nigeria menyatakan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha.
"Uni Emirat Arab menyambut kepemimpinan Presiden (AS Donald) Trump, yang menantang dukungan Qatar yang mengganggu atas ekstremisme. Langkah selanjutnya bagi Qatar adalah mengakui kekhawatiran dan bertekad memeriksa ulang kebijakan kawasannya," kata Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Amerika Serikat Yousef Al Otaiba dikutip dari Antara.
Baca Juga: Ririn Ekawati Umrah Saat Suaminya Meninggal Dunia
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Qatar Syeihk Mohammed bin Abdulrahman ath-Thani mengatakan Qatar tidak siap untuk mengubah kebijakan luar negerinya guna menyelesaikan perselisihan dengan negara lain Teluk Arab dan tak akan pernah berkompromi.
Qatar, kata dia, akan menghormati perjanjian gas LPG yang telah ditandatangani dengan UAE kendati terjadi pemutusan hubungan dengan Doha.