Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto menyayangkan adanya aksi perampokan berujung pembunuhan kepada Davidson Tantono (30) yang terjadi di SPBU, Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jumat (9/6/2017).
Menurutnya, aksi perampokan kerap terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Memang disayangkan ya, kami prihatin. Memang, menjelang idul iftri ramadhan, ada kejahatan-kejahatan yang biasa terjadi. Kejahatan khas itu seperti pencurian dan kekerasan. Artinya ada perampokan terhadap lalu lintas uang," ujar Rikwanto saat menghadiri Police Movie Festival, di Djakarta Theatre XXI, Thamrin, Jakarta, Sabtu (10/6/2017).
Kata Rikwanto, sasaran para pelaku perampokan yakni para nasabah yang akan mengambil uang di bank atau ATM. Karenanya, ia mengatakan modus yang dilakukan para pelaku yakni dengan membuntuti korban yang sedang mengambil uang dan melakukan penggembosan di kendaraanya.
"Modusnya dari tahun ke tahun, hampir mirip yaitu mengikuti, mendandai sejak dari bank, dia mengambil terutama kemudian menandai mobilnya, kemudian mengakali mobilnya dengan menandai paku yang ada lobangnya, supaya diperkirakan dalam jarang tertentu dia akan kempes. Waktu kempes itulah pemiliknya turun dan dilakukan pencurian dan kekerasan. Yang dilakukan di Daan Mogot seperti itu," ucapnya.
Maka dari itu, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu menghimbau masyarakat atau perusahaan untuk meminta pengawalan kepolisian saat hendak melakukan transaksi uang menjelang lebaran. Pengawalan diberikan secara gratis
"Kami harapkan kepada para aktivitas keuangan dalam rangka mengambil uang di perbankan supaya untuk kebutuhan keluarga maupun untuk membayar karyawan yang idul fitri, minta pengawalan kepolisian. Kami berikan pengawalan cuma-cuma, gratis. Bisa dari Polsek, polres atau Polda," tutur Rikwanto.
Menurutnya, aksi perampokan kerap terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Memang disayangkan ya, kami prihatin. Memang, menjelang idul iftri ramadhan, ada kejahatan-kejahatan yang biasa terjadi. Kejahatan khas itu seperti pencurian dan kekerasan. Artinya ada perampokan terhadap lalu lintas uang," ujar Rikwanto saat menghadiri Police Movie Festival, di Djakarta Theatre XXI, Thamrin, Jakarta, Sabtu (10/6/2017).
Kata Rikwanto, sasaran para pelaku perampokan yakni para nasabah yang akan mengambil uang di bank atau ATM. Karenanya, ia mengatakan modus yang dilakukan para pelaku yakni dengan membuntuti korban yang sedang mengambil uang dan melakukan penggembosan di kendaraanya.
"Modusnya dari tahun ke tahun, hampir mirip yaitu mengikuti, mendandai sejak dari bank, dia mengambil terutama kemudian menandai mobilnya, kemudian mengakali mobilnya dengan menandai paku yang ada lobangnya, supaya diperkirakan dalam jarang tertentu dia akan kempes. Waktu kempes itulah pemiliknya turun dan dilakukan pencurian dan kekerasan. Yang dilakukan di Daan Mogot seperti itu," ucapnya.
Maka dari itu, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu menghimbau masyarakat atau perusahaan untuk meminta pengawalan kepolisian saat hendak melakukan transaksi uang menjelang lebaran. Pengawalan diberikan secara gratis
"Kami harapkan kepada para aktivitas keuangan dalam rangka mengambil uang di perbankan supaya untuk kebutuhan keluarga maupun untuk membayar karyawan yang idul fitri, minta pengawalan kepolisian. Kami berikan pengawalan cuma-cuma, gratis. Bisa dari Polsek, polres atau Polda," tutur Rikwanto.
Nantinya kata Rikwanto, jika ingin meminta pengawalan kepolisian dapat menguhubungi nomor kepolisian setempat.
Suara.com - "Silahkan hubungi nomor kepolisian setempat, minta pengawalan sampai tuntas dan tidak ada biaya apapun untuk itu. Kalau ada kesatuan yang tak mau memberikan pengawalan, laporan ke kami, supaya kami berikan teknis pengawalan yang tepat teknis pengawalan yang lain," kata dia.
Lebih lanjut, Rikwanto menambahkan masyarakat tetap waspada ketika melakukan transaksi uang.
"Jangan beranggapan biasanya aman atau biasanya tak ada apa-apa. Anda sedang dalam incaran mereka," tandasnya.