Suara.com - Ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 jadi final evaluasi bagi skuat pelatnas bulutangkis Indonesia, khususnya di sektor ganda putri.
Kejuaraan ini bakal jadi penilaian terakhir dari program evaluasi enam bulanan yang diterapkan Eng Hian, kepala pelatih ganda putri PBSI.
Di awal tahun 2017, Eng memang pernah menyebutkan ia telah menetapkan sejumlah kriteria dan target bagi para penghuni pelatnas ganda putri senior untuk dapat bertahan menjadi anggota timnas di pelatnas Cipayung.
"Indonesia Open ini akan menjadi evaluasi enam bulanan di ganda putri, terutama pemain-pemain senior. Jadi semua saya beri target untuk bisa berprestasi di kejuaraan ini, kalau masih mau lanjut di pelatnas PBSI," beber Eng.
Baca Juga: PBSI Hanya Kirim 7 dari 13 Perwakilan di Kejuaraan Dunia, Kenapa?
Empat pasangan ganda putri senior pelatnas akan berjuang di babak utama BIOSSP 2017. Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari kini memiliki peringkat tertinggi diantara rekan-rekan sepelatnasnya dengan menduduki rangking 15 dunia.
Di babak kedua, Della/Rosyita kemungkinan akan bertemu dengan wakil Cina unggulan keenam, Luo Ying/Luo Yu.
Sedangkan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani juga berpeluang untuk jumpa pasangan unggulan yaitu Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan dari Korea Selatan.
Sama halnya dengan pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu, jika berhasil melewati babak pertama, keduanya bakal dihadapkan dengan unggulan ketiga dari Korsel, Chang Ye Na/Lee So Hee.
Pasangan Rizki Amelia Pradipta/Tiara Rosalia Nuraidah di babak pertama sudah harus berhadapan dengan ganda putri utama Thailand, Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai.
Baca Juga: Hamilton 10 Besar Atlet Berpendapatan Tertinggi, Siapa Teratas?
"Tiga pasangan senior akan menghadapi pasangan-pasangan terbaik dunia di babak pertama dan kedua. Sedangkan satu pasangan lagi akan berhadapan dengan ganda putri terbaik Thailand di babak pertama, saya akan lihat apakah mereka bisa melewati babak tersebut," tutur Eng.