Suara.com - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) merilis nama para atlet Indonesia yang akan diturunkan pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 di Glasgow, Skotlandia, Agustus mendatang.
PBSI memutuskan hanya mengirimkan tujuh wakil dari 13 tiket yang dimiliki. Bentroknya waktu antara Kejuaraan Dunia dan SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, jadi alasan PBSI tidak memaksimalkan tiket yang didapat.
"Karena waktunya yang bersamaan, kami harus membagi kekuatan, antara kejuaraan dunia dan SEA Games. Kami harus melihat pemain-pemain mana yang memiliki prospek untuk berprestasi di kejuaraan dunia. Kemudian kami juga harus memprioritaskan kekuatan untuk saling bantu," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (10/6/2017).
"Targetnya satu medali. Dilihat dari kekuatannya ada di ganda putra dan ganda campuran. Memang mungkin yang paling berpeluang ada di ganda putra. Tapi tidak menutup kemungkinan di ganda campuran," lanjut juara Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.
Baca Juga: Hamilton 10 Besar Atlet Berpendapatan Tertinggi, Siapa Teratas?
Di sektor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting akan turun bersama rekannya Tommy Sugiarto. Anthony yang memberikan kejutan di Piala Sudirman, saat mengalahkan Viktor Axelsen dari Denmark, diharapkan bisa menjadi salah satu kekuatan Indonesia di kejuaraan dunia kali ini.
"Di tunggal putra, Tommy yang berada di luar Pelatnas bisa menentukan dia mau berangkat atau tidak. Sementara Anthony, saya melihat dia memiliki progress yang baik. Ada peningkatan dari hasil kemarin di Piala Sudirman saat dia mengalahkan Viktor Axelsen. Buat saya itu merupakan pencapaian yang cukup baik. Sehingga saya ingin mencoba, kalau di kejuaraan dunia dia seperti apa," ungkap Susy.
Selanjutnya di ganda putra, Indonesia menurunkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro.
Sedangkan ganda campuran akan diwakili oleh pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto.
"Untuk ganda putra, kami memasukkan tiga pasangan, dari beberapa nama yang masuk. Berdasarkan pertimbangan kami, tidak mungkin semua kekuatan penuh diturunkan untuk kejuaraan dunia. Tiga pasangan ini diharapkan bahu membahu untuk saling membantu, siapapun yang maju, diharapkan wakil Indonesia yang bisa menang," jelas Susy.
Baca Juga: Thailand Jadi Tuan Rumah MotoGP, Vinales Beda Sikap dengan Rossi
"Di ganda campuran kami menurunkan dua pasangan, Tontowi/Liliyana dan Jordan/Debby, karena memang ada peluang. Sebenarnya Ronald (Alexander)/Melati (Daeva Oktavianti) juga bisa masuk, tapi saya lihat penampilan mereka, kayanya kansnya agak berat. Saya rasa dua pasangan itu sudah cukup untuk saling membantu," tambah Susy lagi.
Meski mendapat kesempatan untuk mengirimkan wakil tunggal putri dan ganda putri, Susy akhirnya memutuskan tak mengambil jatah tersebut. Menurut Susy, peluang dari dua sektor tersebut dinilai masih belum cukup untuk ambil bagian.
"Untuk tunggal putri dan ganda putri kami tidak kirim. Karena kansnya agak kecil. Kalau untuk mengejar jam terbang, kayanya jangan ke kejuaraan dunia. Kami melihat lebih kepada standar dan kualitas pemain kita sendiri. Mending kita perkuat aja di SEA Games. Kami harapkan ini bisa menambah medali juga untuk Indonesia," pungkas Susy.