Sambo mengungkapkan, pengelola Istiqlal menolak permintaan kubunya dengan alasan ada kegiatan di masjid itu setelah salat Jumat. Kegiatan itu adalah pengajian rutin Al Quran atau bertadarus.
Namun, Sambo menuturkan kegiatan membaca Al Quran itu seharusnya bisa “digeser” ke waktu setelah acara kubunya selesai.
"Kan acara itu cuma baca-baca Al Quran doang, bisa digeser lah. Ini acara umat lebih gede, masak acara baca-baca Al Quran enggak bisa digeser?" cecarnya.
"Kegiatan yang sangat penting seperti ini, untuk bela ulama yang sekarang sedang dizalimi, menunjukkan solidaritas umat, kok, justru dilarang? Dengan alasan masjid sudah punya acara. Kita sebenarnya bergabung dengan acara masjid tidak masalah," katanya.
Kekesalan Sambo memuncak, saat ia mengakui melihat bagian dalam masjid itu ternyata kosong setelah salat Jumat.
“Alasan mereka nggak dikasih karena ada kegiatan. Padahal, yang kami minta itu waktu kosong, ini kan kosong nih. Sampai Magrib kosong. Kami kan minta waktu celah kosong itu, kenapa nggak diberikan. Toh, kalau tadi mau kerjasama, kami ikut pengajiannya di dalam sampai jam dua, sehabis itu baru acara kami. Toh kosong kok, masalahnya apa ayo," cecarnya lagi.
Sebelumnya, pengelola Masjid Istiqlal memang mengakui tidak memberikan izin terhadap penyelenggaraan aksi Sambo Cs.
"Ya, belum ada izin ya," kata Kepala Bagian Protokoler Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Abu Hurairah Abdul Salam.
Hurairah mengakui, tak bisa memberi izin kepada Sambo Cs karena sudah ada kegiatan terjadwal di masjid itu sehingga tak bisa diganggu-gugat.
Baca Juga: Bangkrut, Puerto Rico Bisa Jadi Negara Bagian Amerika Serikat
"Pada waktu yang sama ini, kami akan juga ada kegiatan disini (Masjid Istiqlal)," jelasnya.