Suara.com - Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa "tidak ada pilihan" kecuali menyebut Qatar telah mendukung terorisme. Semua itu diungkapkannya dalam sebuah konferensi pers di Rumania.
Trump juga mendesak negara-negara di bagian Teluk untuk "segera" menghentikan pendanaan kepada kelompok teroris. Dia mendesak Qatar dan tetangganya untuk "berbuat lebih banyak" untuk memerangi terorisme.
"Saya ingin berterima kasih kepada Arab Saudi dan teman saya, Raja Salman dan semua negara di puncak yang sangat bersejarah," katanya.
Trump mengatakan, Qatar memiliki sejarah panjang dalam mendukung terorisme pada tingkat tinggi.
Baca Juga: Qatar Dikucilkan Arab Saudi Cs, Media Al Jazeera Diserbu Peretas
Seperti diketahui, bulan lalu Trump mengunjungi Arab Saudi, sebagai tujuan luar negerinya yang pertama dalam posisinya sebagai presiden AS. Dia memilih Arab Saudi, di mana dia bertemu setidaknya 50 pemimpin dari dunia Muslim dalam sebuah pertemuan "bersejarah" untuk mengakhiri terorisme.
"Belum pernah ada yang seperti ini sebelumnya. Dan mungkin tidak akan pernah lagi," dia menggambarkan pertemuan puncak tersebut.
"Mudah-mudahan ini akan menjadi awal dari akhir pendanaan terorisme. Karena itu akan menjadi awal awal terorisme," tambahnya.
Sebelum pernyataan Trump di Qatar, Menteri Luar Negeri AS Tillerson mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa Washington akan mendukung upaya mediasi antara Kuwait, Qatar dan negara-negara Teluk. Namun, dia menegaskan bahwa semua negara Teluk tersebut harus menghentikan dukungannya terhadap kelompok-kelompok ekstremis di wilayah tersebut.
Tillerson menggambarkan, Qatar memiliki "sejarah" dalam mendukung kelompok teroris, mendesak Doha untuk mengubah jalannya.
Baca Juga: Satu Lagi, Chad Ikutan Tarik Dubes dari Qatar
Dia juga mengatakan bahwa Qatar telah mencapai beberapa kemajuan dalam membatasi dukungan kepada teroris, namun perlu dilakukan lebih banyak.
Arab Saudi memberi Qatar daftar 10 tuntutan yang harus dipenuhi, setelah Riyadh dan negara-negara Arab lainnya memutuskan hubungan dengan Doha karena menuduhnya mendukung terorisme.
Mediator Kuwait, yang berada di Riyadh pada hari Selasa, diberitahu tentang tuntutan Saudi, termasuk memotong semua hubungan dengan Iran dan mengusir anggota residen kelompok militan Palestina Hamas dan Ikhwanul Muslim Arab.
Tillerson juga mendesak agar tetap tenang dan terus terjalin dialog untuk mengatasi ketegangan dengan Qatar.
Dia meminta Arab Saudi dan sekutu regionalnya untuk mengurangi blokade mereka yang diberlakukan di Qatar. Karena hal itu merugikan perjuangan regional melawan ekstremisme.
Tillerson menambahkan bahwa Qatar harus berbuat lebih banyak untuk menindak dukungan terorisme, namun krisis tersebut tidak boleh mengganggu tindakan ISIS. [Al Arabiya]