Dia mengkritik keras Thailand sebagai tuan rumah balapan 'kuda besi' ini. Di samping masalah venuet yang jauh dari ibu kota Thailand, Bangkok, Rossi juga mengkritisi teknis dari layout sirkuitnya.
"Apalagi masalahnya, saya kira, dua tahun lalu saya ke sana bersama Yamaha dan treknya tidak menarik. Sangat membosankan, tidak banyak tikungan, hanya trek lurus. Saya rasa itu bukan tempat yang bagus untuk balapan," tambah Rossi.
"Jalurnya juga sangat buruk, jauh dari segalanya. Jadi, saya tidak terlalu senang pergi ke Thailand, intinya, di jalurnya itu. Tapi, kalau harus tetap pergi, maka kita harus pergi," tandas pebalap berusia 38 tahun.
Isu Thailand bakal menggelar MotoGP tahun depan sendiri diumumkan Otoritas Olahraga Thailand (SAT) melalui akun Facebook mereka.
Baca Juga: Marquez Melesat di Latihan Bebas Pertama, Rossi Posisi 17
Pihak SAT mengatakan, telah mendapat lampu hijau dari Dorna Sports, penyelenggara MotoGP, setelah berbicara selama tiga jam di Florence, Italia, Sabtu (3/6/2017).
Balapan akan digelar di Buriram, sebuah kota pertanian di Thailand yang pernah jadi kota termiskin di Negeri Gajah Putih yang kini telah diubah jadi pusat olahraga.
"Perundingan berlangung selama tiga jam dan disepakati dengan Dorna memberikan hak bagi Thailand selama tiga tahun mulai tahun 2018 hingga 2020," kata pihak SAT di Facebook, dikutip dari AFP, Rabu (7/6/2017).
Rencananya balapan di Thailand akan digelar antara 5-7 Oktober 2018, atau lebih dahulu sebelum balapan di Jepang, Australia, dan Malaysia.
Hanya saja, belum ada konfirmasi resmi kesepakatan dari pihak MotoGP atau Dorna Sports. Pihak SAT mengatakan, mereka aka menerima konfirmasi tertulis dalam waktu dekat.
Baca Juga: Rossi Muram Balapan MotoGP di Thailand Tahun Depan, Ini Alasannya