Kisah Jokowi Kangen Bawa Mobil ke Jalan Lagi, Golf Cart Mengobati

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 09 Juni 2017 | 06:20 WIB
Kisah Jokowi Kangen Bawa Mobil ke Jalan Lagi, Golf Cart Mengobati
Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (1/6). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan kerinduannya untuk bisa membawa mobil lagi seperti dulu di Solo. Hanya saja, sekarang kondisinya tidak memungkinkan untuk leluasa menyetir mobil. 

Lewat Facebook, Jokowi menceritakan bahwa sudah belasan tahun lamanya tak duduk di belakang setir mobil.

"Saya kerap tergoda untuk membawa mobil sendiri ke jalan raya, tapi tak memungkinkan," tulis Jokowi.

Kerinduannya sedikit terobati karena dia masih bisa membawa golf cart. Golf cart merupakan mobil mini yang biasanya dipakai untuk membawa pegolf di sekitar lapangan.

"Untunglah, di kompleks Istana Kepresidenan yang luas di Jakarta dan Bogor, ada golf cart, mobil-mobil listrik untuk berpindah dari satu pojok ke pojok lainnya," tulis Jokowi.

Jokowi mengatakan sering menjadi supir golf cart untuk tetamu yang datang.

"Misalnya, ketika Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dan Raja Swedia Carl XVII Gustav berkunjung ke sini, beberapa waktu lalu, saya mengemudikan golf cart untuk mereka," tulis Jokowi.

Lantas, Jokowi menganalogikan negeri ini sebagai mobil besar yang dia supiri. Dia harus membawa mubil ini sangat hati-hati.

"Indonesia ini ibarat mobil besar dan kebetulan saat ini sayalah sopirnya. Mobil ini harus dikemudikan secara berhati-hati melalui jalan yang berliku dan terjal, menembus hujan dan terik matahari, diawasi oleh orang-orang dan bangsa-bangsa lain. Mobil ini harus sampai ke tujuan dengan selamat sentosa," tulis Jokowi.

Jokowi mengakui memang tidak mudah: mobil bernama Indonesia sangat besar. Luasnya mencapai 5,1 juta kilometer persegi, penduduknya lebih dari 250 juta jiwa yang terdiri atas 714 suku bangsa dan menggunakan 1.100 bahasa daerah. Agama penduduknya pun berbeda-beda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI