Sahabat Jokowi, Chairum Rahmi, menegaskan semua isu itu merupakan fitnah untuk menjatuhkan nama baik Jokowi.
"Saya tahu banget dia. Juga keluarganya, ibunya, adiknya, saudara-saudaranya. Sama sekali tidak seperti yang diisukan. Janganlah bikin isu yang nggak-nggak," kata Chairum yang merupakan ketua umum Masyarakat Madani kepada Suara.com, Selasa (30/5/2017).
Chairum kemudian menceritakan pernah bekerja bersama Jokowi di PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) di Takengon pada tahun 1985. Perusahaan ini merupakan BUMN di bawah Departemen Perindustrian.
Chairum mengatakan untuk bisa diterima menjadi karyawan perusahaan tersebut syaratnya sangat berat, apalagi ketika itu masih era Presiden Soeharto.
"Jadi masuk ke situ itu di-screening sampai berkali-kali, mulai dari soal P4 (Pendidikan, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dan lain-lainnya, untuk memastikan tidak tersangkut G 30 S/PKI. Untuk naik pangkat juga di-sreening," kata Chairum.
Jokowi lolos semua seleksi. Menurut Chairum kalau yang diisukan itu benar, sudah tentu ketika itu Jokowi tidak lolos, apalagi zaman Presiden Soeharto sangat ketat kalau menyangkut isu komunis.
"Kalau seandainya beliau tersangkut, kan bisa saja diambil. Saya pastikan, beliau bukan keturunan PKI, bukan PKI," kata Chairum.