Suara.com - Novak Djokovic mengalami musim yang mencapai titik terendah terbaru dengan kekalahan telak oleh Dominic Thiem (Austria) di perempat final Prancis Terbuka, Rabu (7/6/2017).
Namun kemudian petenis Serbia itu mengakui bahwa dia tengah berjuang untuk menemukan solusi untuk menghentikan peluncuran tersebut.
Petenis Serbia, yang berusia 30 pada bulan lalu itu akan berada di luar posisi dua besar untuk pertama kalinya sejak Maret 2011 pada hari Senin mendatang.
Hal ini cukup kontras dengan tahun sebelumnya ketika dia mendominasi dunia tenis pria secara lengkap setelah memenangkan Prancis Terbuka untuk pertama kalinya. Sejak saat itu ia hanya mengantongi dua gelar dan di grand slam dia mengalami penurunan yang mengkhawatirkan.
Setelah kalah dari Stan Wawrinka di final AS Terbuka ia mengalami kekalahan di putaran kedua Australia Terbuka oleh peringkat 117 Denis Istomin.
Pada hari Rabu ini, dengan terbayangi laga semifinal grand slam ke-32, Djokovic tersungkur dari Thiem, dengan kalah 7-6(5), 6-3, 6-0. "Anda tahu, ini jelas sulit untuk keluar darinya dan mencari tahu bagaimana caranya maju," kata Djokovic.
"Paling tidak aku berusaha. Kau tahu, aku berusaha menjadi lebih baik, mencoba untuk berada di tingkat atas lagi. Bagi saya, ini adalah situasi baru yang saya hadapi, terutama dalam tujuh, delapan bulan terakhir, tidak memenangkan turnamen apapun, yang belum pernah terjadi bertahun-tahun," ujar dia.
"Semua pemain top telah melewatinya, jadi saya rasa anda harus melewatinya, belajar pelajaran anda dan memikirkan jalannya. Ini adalah tantangan besar, tapi saya siap untuk itu," tutr Djokovic lagi.
Djokovic berpisah dengan Boris Becker menjelang akhir tahun lalu tepat saat peringkat nomor satunya akan lenyap.
Bulan lalu dia berpisah dengan tim pelatih jangka panjangnya Marian Vajda, pelatih kebugaran Gebhard Phil Gritsch dan fisio terapis Miljan Amanovic, dengan mengatakan bahwa dia perlu mencoba dan menemukan kembali percikannya.
Tak lama sebelum berangkat untuk mencoba mempertahankan Prancis Terbuka, dia menyebutkan bahwa dia bertemu dengan juara delapan kali turnamen utama, Andre Agassi, meskipun petenis Amerika itu hanya berada di Paris selama seminggu dan absen saat kekalahan Djokovic oleh Thiem.
Djokovic mengatakan bahwa ia berharap hubungannya dengan Agassi, yang terkenal kembali dari kemerosotan untuk memenangkan beberapa gelar setelah ulang tahunnya yang ke 30, akan membantunya kembali ke penampilan terbaiknya.
"Jangan menempatkan Andre di tengah-tengah hal ini. Set terakhir ini, tentu saja, itu semua saya," kata Djokovic.
"Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya beberapa kali ketika kalian bertanya kepada saya tentang pengaruh Andre dan dampaknya pada permainan saya, itu akan memakan waktu. Ini bukan sesuatu yang keluar di minggu pertama kebersamaan kami, kami baru mengenal satu sama lain. Jelas dia tidak ingin memberi saya terlalu banyak informasi saat turnamen dimulai, kami akan melihat kemana arahnya," ujarnya.
Kekalahan Djokovic yang merupakan pertama kalinya sebelum semifinal di Paris sejak 2010 lalu, semakin mengejutkan saat ia mengalahkan Thiem yang merupakan unggulan enam itu dalam dua set 6-1 6-0 di Roma beberapa pekan lalu.
Di lapangan Suzanne Lenglen yang berangin, setelah Thiem mengamankan dua poin di set pembuka, permainan Djokovic menjadi penuh dengan kesalahan.
"Saya merasa seperti saya kehilangan konsistensi, saya memainkan satu atau dua pertandingan yang hebat secara berturut-turut, dan kemudian saya memainkan pertandingan yang benar-benar berlawanan. Itulah yang terjadi hari ini," kata Djokovic.
"Saya hanya tidak merasakannya," tutur Djokovic menambahkan. (Antara/Reuters)
Kalah Telak dari Thiem, Djokovic Evaluasi Diri
Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 08 Juni 2017 | 01:16 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Rafael Nadal Bangkit untuk Kemenangan Emosional Setelah Absen Setahun
02 Januari 2024 | 20:13 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI