Amien Terseret Korupsi, Ketua PAN: Itu 'Orderan'

Senin, 05 Juni 2017 | 14:16 WIB
Amien Terseret Korupsi, Ketua PAN: Itu 'Orderan'
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais mengklarifikasi pencatutan namanya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan yang melibatkan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, di Jakarta, Jumat (2/6).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menduga ada faktor kesengajaan dalam kemunculan nama Amien Rais dalam sidang kasus korupsi alat kesehatan.

Nama Ketua Majelis Kehormatan sekaligus Pendiri PAN itu disebut dalamsurat tuntutan JPU KPK dalam sidang kasus korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) guna mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) tahun 2005 pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan dengan terdakwa Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.

"Pasti ini orderan lah menurut saya," kata Zulkifli di DPR, Senin (5/6/2017). Zulkifli menambahkan, dugaannya itu diperkuat sejumlah opini yang dia terima.

Baca Juga: Ini Alasan Sri Mulyani Butuh Perppu Akses Informasi Keuangan

Ia mengatakan, Amien “dibidik” karena menjadi salah satu tokoh GNPF yang getol menggelar aksi anti-Ahok pada masa Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Coba lihat, ada pak Din Syamsudin dan Fahri Hamzah. Jadi yang 212 dibidik, dan sekarang tinggal Pak Amien," kata Zulkifli yang juga menjabat Ketua MPR itu.

Ia mengklaim, Sutrisno Bachir Foundation tidak mungkin meminta uang sumbangan dari Siti Fadilah. Sebab, secara ekonomi, Sutrisno Bachir lebih mapan ketimbang Siti Fadilah.

"Bu Fadilah juga miskin saya lihat. Coba saja dicek, kaya nggak dia? Mana mungkin Mas Tris yang uangnya begitu banyak, disumbang Bu Fadilah. Kalau Bu Fadilah yang disumbang Mas Tris masih mungkin," tukasnya.

Karenanya, Zulkifli meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja secara adil dan tidak tebang pilih dalam melaksanakan tugasnya.

Baca Juga: Kapolres Jakbar Bantah Ada Perempuan Bugil Belanja di Wilayahnya

"Saya kira KPK maunya apa sih? Akhirnya orang mulai nggak percaya. Publik mana percaya? Untuk semua penegak hukum lah, jangan tebang pilih. Hukum harus adil untuk semuanya," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI