Massa Anti-Pemerintah Venezuela Bakar Warga Hidup-hidup

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 05 Juni 2017 | 12:29 WIB
Massa Anti-Pemerintah Venezuela Bakar Warga Hidup-hidup
Orlando Jose Figuera (21) pemuda keturunan Afrika saat diburu dan dibakar hidup-hidup oleh demonstran anti-Presiden Venezuela Nicolas Maduro, 20 Mei 2017. [Telesur]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demonstran kelompok oposisi Presiden Venezuela Nicolas Maduro semakin menunjukkan paras brutal dan rasis. Termutakhir, mereka membakar hidup-hidup seorang pemuda keturunan Afrika bernama Orlando Jose Figuera.

Pemuda berusia 21 tahun tersebut ditusuk dan dibakar hidup-hidup demonstran oposisi sayap kanan tersebut menggelar unjuk rasa, di Caracas, 20 Mei 2017.

Setelah sempat dirawat di rumah sakit, Orlando akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu (4/5/2017), demikian dilansir TelesurTv.

"Pemuda patriotik itu akhirnya wafat. Kita harus mengenang Orlando sebagai pemuda yang dengan nyawanya mempertahankan hasil-hasil revolusi Bolivarian untuk rakyat, dan menentang demonstran kaum oligarkis itu," tutur Menteri Komunikasi dan Informasi Venezuela Ernesto Villegas.

Baca Juga: Saudi, Mesir, Bahrain, UEA, Mendadak Putus Hubungan dengan Qatar

Villegas juga meminta stasiun-stasiun televisi swasta Venezuela yang dikuasai taipan-taipan media pendukung kaum oposan berhenti menyiarkan berita-berita bohong mengenai demonstran oposisi.

"Setop berita-berita bohong bahwa aksi itu adalah aksi damai. Setiap aksi, mereka selalu melakukan kekerasan terhadap rakyat miskin yang pro-pemerintah revolusioner Maduro," tegasnya lagi.

Ines Esparragoza, ibunda Orlando, mengecam demonstran dan seluruh kaum oposisi yang membakar hidup-hidup buah hatinya.

"Aku bangga, putraku mati sebagai 'Chavista'. Selama hidupnya dia adalah seorang revolusioner, yang tak mau Venezuela kembali dikuasai kaum kaya nan serakah," tuturnya.

Untuk diketahui, 'Chavista' adalah sebutan bagi pengikut mendiang presiden Venezuela Hugo Chaves. Semasa hidup, Chaves mengubah haluan politik dan ekonomi negeri itu menjadi sosialistis. Ia banyak membuat kebijakan yang menaikkan taraf hidup warga kalangan bawah.

Baca Juga: Hadapi Persipura, Madura United Andalkan Odemwingie

Namun, Ines tetap bersedih karena putranya diburu dan dianiaya oleh demonstran layaknya binatang.

"Kenapa Julio Borges (ketua parlemen nasional; oposisi) mendukung aksi itu? Kenapa Henrique Capriles (pemimpin oposisi) menyuruh massanya membunuh anakku," tuturnya.

Presiden Maduro juga menyatakan kesedihan atas kematian Orlando dan kemarahannya terhadap demonstran.

"Orlando diburu, ditusuk, dan dibakar hidup-hidup oleh demonstran, karena ia berkulit hitam yang selalu diasosiasikan mereka sebagai Chavista dan Sosialis," tegasnya.

"Inikah yang disebut kaum oposan itu sebagai aksi damai? inikah yang mereka sebut sebagai demokrasi? Rakyat Venezuela tak butuh demokrasi brutal kalian!" tambahnya.

Untuk diketahui, sejak kaum oposan menggelar aksi secara rutin dua bulan lalu, tercatat 70 warga miskin pro-pemerintah tewas dianiaya demonstran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI