Suara.com - Keluarga penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan meminta pihak kepolisian agar berani untuk mengungkap pelaku penyerangan memakai air keras terhadap Novel, beberapa waktu lalu.
"(Penangkapan pelaku) ini hanya masalah kemauan dan keberanian saja," kata abang Novel, Taufik Baswedan saat dihubungi di Jakarta, Senin (5/6/2017).
Hingga hari ke-55, pihak kepolisian belum juga menangkap pelaku penyerangan terhadap Novel.
Baca Juga: PKS Peringati HUT ke-74 Kemerdekaan RI pada 9 Ramadan
Pada 11 April 2017 lalu, seusai salat Subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor. Air keras itu mengenai mata Novel sehingga ia dibawa ke Singapore National Eye Centre (SNEC) pada 12 April 2017.
Pada 10 Mei 2017 lalu, Polda Metro Jaya mengamankan seorang pria berinisial AL yang sempat dicurigai sebagai pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.
Tapi pada keesokan harinya, pria itu dibebaskan karena polisi mengedepankan asas praduga tidak bersalah. AL adalah petugas keamanan salah satu spa di wilayah Jakarta.
Selanjutnya pada 18 Mei 2017 lalu, Polda Metro Jaya juga mengamankan seorang pria bernama Miko yang diduga terlibat penyerangan Novel.
Sebabnya, Miko pernah membuat video di "youtube" yang menyampaikan bahwa ia merasa ditekan Novel saat menjalani pemeriksaan kasus suap kepada ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.
Baca Juga: Kejarlah Daku Kau Kutangkap, Siapa Dalang Persekusi?
Namun, pada 19 Mei 2017, Miko dibebaskan karena penyidik memastikan Miko berada di luar Jakarta saat penyerangan terhadap Novel terjadi.