Suara.com - Kejadian ini boleh dibilang langka. Seorang pelanggan yang dievakuasi dari sebuah restoran saat teror di London Sabtu malam (3/6/2017), keesokan harinya kembali lagi. Tidak lain, tujuannya untuk membayar tagihan dan memberikan tip pada staf restoran tersebut.
Saat itu, Richard Angell sedang makan malam di Arabica Bar and Kitchen di Borough Market saat ketiga teroris tersebut mulai menyerang orang-orang di daerah tersebut.
Tujuh orang tewas dan 48 terluka saat para penyerang menabrak pejalan kaki dengan sebuah van di Jembatan London, sebelum menusuk seorang petugas polisi dan orang-orang yang tengah bersuka ria di Pasar Borough.
Angell mengatakan bahwa dia kembali ke restoran untuk membayar tagihannya dan menyelesaikan makan malamnya.
Baca Juga: Teror di London, Kicauan Trump Ini "Bikin Beda" AS di Mata Dunia
"Saya harus membayar tagihan saya, kami juga tidak memberi tip kepada staf, dan mereka mencari tahu kapan mereka seharusnya membantu diri mereka sendiri. Makanan itu nikmat dan saya ingin sisa hidangan utama saya," katanya.
Angell menggambarkan, bagaimana para staf dan pelanggan yang panik terjebak di dalam restoran sekitar setengah jam, karena suara tembakan terdengar di luar.
"Kami duduk di restoran di meja dekat pintu, membayangkan hal mengerikan," katanya kepada Buzzfeed News.
"Tiba-tiba kami sadar akan keamanan dan mengunci pintu dan Orang-orang melompat ke lantai, bersembunyi di balik meja, saya mendongak dan melihat ke luar seorang lelaki melempar kursi dan meja di restoran yang berlawanan. Sangat tidak jelas apa itu, tapi ternyata dia adalah pahlawan," bebernya.
Dia melanjutkan ceritanya.
Baca Juga: 12 Orang Ditangkap, Diduga Terlibat Teror di London
"Ketika kami mencoba membawa orang ke lantai atas dan berusaha tenang dan tertib, saya mendongak dan melihat seorang lelaki meninggalkan restoran Black and Blue di sebelahnya, memegang dada dan lehernya, berlumuran darah," ujar Angell. [Telegraph]