Survei SMRC: HTI Kalah Populer dari ISIS

Minggu, 04 Juni 2017 | 20:14 WIB
Survei SMRC: HTI Kalah Populer dari ISIS
Ilustrasi bendera ISIS (Shutterstock
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, mengatakan masyarat Indonesa lebih mengenal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) daripada Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Hal itu dikatakan Saiful, saat memaparkan hasil survei nasional terbarunya dengan tema ‘NKRI dan ISIS: Penilaian Publik Nasional’.

"Bicara khilafah atau sebuah cita-cita dari ISIS, kita mau tahu di masyarakat beberapa aware masyarakat terhadap negara Islam, dan ada 66,4 persen. ISIS lebih populer ketimbang HTI yang sudah bekerja di sini dari tahun 1980-an, cukup lama," kata Saiful di Jalan Cisadane 8, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (4/6/2017).

Berdasarkan hasil survei SMRC, Saiful mengatakan 28,2 persen responden tahu mengenai HTI. Sedangkan, responden yang mengetahui ISIS sebanyak 66,4 persen responden.

Baca Juga: 17 WNI Dievakuasi dari Serangan ISIS di Marawi

"ISIS lebih populer walaupun di sini organisasinya nggak ada. Mereka mungkin tahu melalui media massa atau teman. Angka ini cukup mengejutkan dan membuktikan ISIS dikenal luas dan populer," ujar Saiful.

Sauful mengatakan HTI dan ISIS memiliki kesamaan, dengan begitu, banyak warga Indonesia menolak keberadaan mereka. Selain itu, mereka juga ada yang mendukung upaya pemerintah untuk membubarkan HTI dari NKRI.

"Hampir smeuanya tidak setuju. Yang setuju hanya tiga persen. 9 dari 10 rakyat Indonesia nggak mendukung gagasan khilafah yang diperjuangan ISIS atau organisasi sejenis," kata dia.

Lebih jauh, Saiful menilai kedua kelompok tersebut bisa diperlemah jika ‎terjadi kondisi Indonesia dari segi ekonomi, politik, hukum, keamanan, dan kinerja kepemimpinan nasional membaik.

"Memburuknya faktor-faktor tersebut bisa memperkuat dukungan pada HTI," kata Saiful.

Baca Juga: Aksi Tembakan Polisi Filipina-ISIS Terjadi di Hotel Manila

Survei dilakukan pada 14-20 Mei 2017 dengan jumlah responden 1.500 orang. Survei dilakukan ‎terhadap warga yang berumur 17 tahun atau lebih, atau yang sudah menikah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI