Tak Punya Uang, Kakek Ini Sahur dan Buka Puasa Pakai Air Putih

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 03 Juni 2017 | 19:50 WIB
Tak Punya Uang, Kakek Ini Sahur dan Buka Puasa Pakai Air Putih
[Facebook/Fauziah Ulfa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketiak banyak orang yang asyik bersantap sahur dan berbuka puasa dengan makanan berlimpah, seorang kakek justru harus melewati semua prosesi itu hanya dengan segelas air putih.

Kisah dan foto kakek tersebut viral di media sosial Facebook, setelah diunggah Fauziah Ulfa, Rabu (31/5/2017).

Menurut tulisan Fauziah, kakek tersebut biasa berjualan di daerah sekitar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah,  Jalan Ir Haji Juanda No 95, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten.

"Kakek tua yang giat mengais rezeki. Berjalan pagi dari rumah membawa gerobak kecil miliknya yang berisi bola kecil dan abu gosok," tulisnya.

Baca Juga: Beranjak Remaja, Jebolan Idola Cilik Ini Mulai 'Belajar Cinta'

Suatu hari, Fauziah mengakui bertemu dan mengobrol dengan kakek tersebut. Berikut petikan tulisan Fauziah yang berisi percakapannya dengan sang kakek:

Pagi ini, ketika ingin berangkat ke kampus. Saya bertemu kakek ini sedang duduk di pinggir jalan dengan lemahnya. Sontak saya berhenti, berniat membeli seplastik abu gosok untuk membantunya. Sebab jika saya hanya memberinya uang, saya takut beliau tersinggung.

"Pak, beli abu gosoknya ya" berkali-kali saya berkata, beliau hanya terdiam. Ternyata, pendengaran beliau terganggu. Saya mengencangkan suara dan beliau akhirnya mendengar.

Dengan tergopoh-gopoh untuk berdiri beliau menyiapkan abu gosok pesanan saya.

"Tidak usah banyak-banyak pak, berapa harganya?"

Baca Juga: Nyanyikan Lagu yang Tak Biasa, Pengamen Jalanan Pukau Netizen

"3000 ribu neng"

Saya terdiam, untuk seplastik abu gosok beliau hanya menjual 3000 rupiah. Benar-benar nominal yang tidak ada apa-apanya untuk zaman sekarang.

Saya bayar, memberi dengan lebih berniat bukan untuk menganggapnya peminta-minta,  tapi karena simpati saya sebagai manusia (bukan untuk riya hanya berbagi kisah).

Setelah saya bayar, begitu banyak doa yang beliau layangkan untuk saya sambil mencoba duduk kembali.

Karena memang sudah lama sekali saya mencari kakek ini, momen ini saya gunakan untuk sedikit bertanya tentang kehidupannya.

"Bapak tinggal di mana?"

"Dekat, di dekat bengkel las daerah Pisangan"

"Saya tinggal numpang sama orang, anak saya tinggal di Cikarang. Perut saya sakit neng, selama puasa gak pernah makan karena gak ada apa-apa di rumah. Sahur sama buka cuma pakai air putih saja."

Suaranya terdengar parau menahan tangis.

"Bapak kenapa gak istirahat aja? Gak usah puasa aja pak"

Beliau hanya tersenyum, dan berkata "maaf ya neng, saya gak bisa ngobrol banyak. Perut saya sakit kalau banyak ngobrol"

"Oh iya pak, saya pamit ya pak."

Hingga Sabtu (3/6), unggahan Fauziah tersebut sudah lebih dari 8.000 disebar ulang warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI