Afi Nihaya Akhirnya Akui Plagiat Alias Menjiplak

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 03 Juni 2017 | 19:34 WIB
Afi Nihaya Akhirnya Akui Plagiat Alias Menjiplak
Afi usai menghadiri dialog memperingati Hari Lahir Pancasila di Kantor DPP Partai Solidaritas Indonesia, Jalan Wahid Hasyim, Jumat (2/6/2017). [Suara.com/Ummy Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asa Firda Inayah atau lebih beken dengan nama akun Facebook miliknya, Afi Nihaya Faradisa, akhirnya mengakui dirinya melakukan plagiarisme atau menjiplak.

Selama sepekan terakhir, banyak pihak yang menuding tulisan berjudul “Belas Kasih Dalam Agama Kita” di Facaebook, Minggu (25/5/2017) akhir pekan lalu, bukan asli tulisan Afi. Sebab, nyaris seluruh paragraf tulisan itu persis sama dengan tulisan “Agama Kasih” karya Mita Handayani pada Juli 2016.

Apakah aku pernah melakukan plagiasi? Ya,” tulisnya dalam akun Facebook pribadinya, Sabtu (3/6/2017).

Namun, Afi berkilah dan balik menuding semua orang juga pernah melakukan plagiarisme.

Baca Juga: Kisah 'Asmara Subuh' di Sumatera Utara saat Ramadan

Kita semua pernah. Siapa yang tidak pernah melakukannya? Mulai dari tugas sekolah sejak SD, makalah kuliah, ujian, sampai caption foto di media sosial,” tudingnya.

Karena semua orang dituduhnya menjiplak, Afi hanya merasa dirinya tengah bernasib sial ketahuan plagiat.

“Kebetulan saja hanya aku yang tersorot, karena ‘Warisan (yang juga diduga menjipak video terjemahan Mita) sangat viral. Media serta orang-orang yang bahkan tidak pernah mengenalku sama sekali secara tiba-tiba memuji dan memaki, mengagumi dan membenci,” tuturnya.

Selengkapnya, berikut pernyataan Afi:

"Ayah tahu kamu hanya berusaha untuk melakukan banyak hal pada orang lain, seperti nama yang ayah berikan padamu: inayah", begitulah ayahku memulai percakapan kemarin.

Baca Juga: 16 WNI yang Terjebak di Marawi Kembali ke Indonesia Malam Ini

"Tapi jika kamu malah menerima 'kehancuran' sebagai balasan atas semua hal yang selama ini sudah kamu lakukan, maka berhentilah. Biarkan saja. Apa yang bisa kamu harapkan lagi ketika ketulusan dan kepedulianmu ramai-ramai diludahi?"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI