Suara.com - Mantan anggota organisasi Al Qaeda asal Indonesia, Sofyan Tsauri, blak-blakan menceritakan kisahnya memutuskan keluar dari jaringan teroris internasional tersebut.
Ia mengatakan, dorongan untuk masuk jaringan teroris bermula ketika ditugaskan ke lokasi bencana tsunami Aceh Tahun 2004, untuk mengamankan situasi dan ketertiban.
Selama disana, Sofyan berubah menjadi radikal dan akhirnya bergabung dalam kelompok teroris jaringan Al Qaeda Asia Tenggara.
Namun, keinginannya untuk terus menjadi teroris sudah pupus. Sebab, dia menyadari terdapat banyak persoalan dalam jalan jihad. Hal itu juga sebenarnya yang ditemukan oleh Osama Bin Laden.
Baca Juga: Jokowi: Indonesia Jadi Negara Barbar Kalau Biarkan Persekusi
"Osama (bin Laden) sendiri dalam suratnya melihat gerakan jihad banyak problem, di antaranya berlomba-lomba dalam urusan ‘darah’. Ini yang menjadi pemnbelajaran dan evaluasi," kata Sofyan di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/6/2017).
Faktor lain yang menyebabkan dirinya sadar adalah, karena pernah ditangkap terkait aksi teror pencurian Bank CIMB Niaga di Aceh. Saat itu, dia mulai mengeveluasi dirinya.
"Ketika saya tertangkap, saya mengalami sebuah evaluasi, koreksi, dan kebetulan koreksi dan evaluasi itu bukan dari luar kelompok kami tapi dari dalam," kata Sofyan.
Meski sudah sadar, Mantan anggota Sabhara Kepolisian resort Kota Depok tersebut tidak setuju dengan program deradikalisasi saat ini. Kata dia, upaya tersebut tidak sesuai dengan keinginan para teroris.
"Dalam program reradikalisasi selama ini, teroris selalu dibentukan dengan ulama yang selama ini tak memahami pola pikir kami. Itu yang ditolak,” tandasnya.
Baca Juga: Eks Teroris Al Qaeda: Teroris Ada karena Pemerintah Tidak Adil