Suara.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian akhirnya mencopot Akun Komisaris Besar Sumelawati Rosya dari jabatannya sebagai Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Solok, Sumatera Barat.
Dalam penilaian Tito, Sumelawati tidak tegas dan bahkan takut menghadapi pelaku persekusi. Pencopotan itu sendiri menyusul aksi persekusi sekelompok organisasi massa, yang meneror dokter Rumah Sakit Umum Daerah Solok, Fiera Lovita.
"Pak Kapolri menilai kapolres kurang tegas, makanya diganti,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Cikini, Jakarta Pusat, SAbtu (3/6/2017).
Ia mengungkapkan, Kapolri juga kesal lantaran Sumelawati melaporkan persoalan persekusi terhadap dokter Lovita sudah terselesaikan setelah yang bersangkutan membuat pernyataan maaf.
Baca Juga: Irlandia Kali Pertama Dipimpin Perdana Menteri Gay
Menurut Kapolri, kata Setyo, pernyataan seperti itu belum tentu merupakan hal yang adil dan justru bisa memicu kasus-kasus persekusi lainnya.
”Pak Kapolri tak berkenan ketika kapolres menganggap mediasi bisa menyelesaikan kasus persekusi yang termasuk pidana. Masalah persekusi ini berdampak pada rasa ketakutan di berbagai daerah,” tandasnya.