Suara.com - Mantan Wakil Presiden Jenderal Try Sutrisno mengatakan aksi persekusi termasuk tindakan anti terhadap Pancasila. Try Sutrisno sepakat pelaku ditindak tegas aparat penegak hukum.
"Tindakan persekusi itu tindakan apancasilais, melanggar nilai Pancasila. Harus digempur. Jangan ragu-ragu, kobarkan yang baiklah. Tidak boleh bertindak seenaknya begitu ya," ujar Try Sutrisno usai melakukan pertemuan Dewan Harian Nasional 45 dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, di kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (2/6/2017).
Persekusi merupakan tindakan memburu akun media sosial secara sewenang-wenang yang isinya diduga menghina agama dan ulama. Baru-baru ini, dokter RSUD Kota Solok, Sumatera Barat, bernama Fiera Lovita, dan bocah berinisial PMA (15), warga Cipinang, Jakarta Timur, digeruduk dan diintimidasi massa karena dianggap menghina Habib Rizieq Shihab.
Try Sutrisno mengingatkan dalam agama diajarkan nilai-nilai kesopanan dan rendah hati kepada sesama.
"Ada nilai-nilai yang harus kita tegakkan. Orang ber-Tuhan tidak boleh seperti itu, harus sopan santun. Tawadhu, itu orang beragama. Ada nilai. Semua mengejar kesopanan," kata dia.
Try Sutrisno menentang keras semua tindakan di luar hukum, apalagi dilakukan organisasi yang tidak punya kewenangan untuk mengadili.
"Orang yang mempersekusi, itu di luar hukum, apa status ormas itu? Kalau begitu bubar negara ini. Negara kesatuan ini ada Pancasila. Pancasila ini sangat dalam budayanya, etikanya, sopan santunnya. Tidak boleh orang, saya bikin ini, ditindak. Kalau begitu semua, hancur ini. Apa perlunya bernegara? Persekusi oleh siapapun tidak boleh," ucap dia.
Tindak tegas
Apakah anda menjadi korban aksi persekusi, diancam, diintimidasi, diserang, diteror?
Persekusi ialah tindakan pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga dan ini didasarkan atas upaya memburu dan menangkap seseorang yang dianggap telah melakukan penghinaan terhadap ulama dan agama