Gurun Sahara Telan Korban, 44 Orang Tewas Kehausan

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 02 Juni 2017 | 06:53 WIB
Gurun Sahara Telan Korban, 44 Orang Tewas Kehausan
Gurun Sahara. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korban selamat mengatakan, sebanyak 44 orang meninggal karena kehausan setelah truk mereka mogok di Gurun Sahara di Nigeria utara. Hal ini diungkap Palang Merah.

Menurut salah seorang petuga Palang Merah, Lawal Taher, enam korban selamat, semua wanita, berjalan ke sebuah desa terpencil dan dirawat di Dirkou, Nigeria. Mereka mengatakan, beberapa anak menjadi korban tewas.

Situs berita Nigeria, Sahelien, mengatakan bahwa orang-orang Ghana dan Nigeria berusaha ke Libya. Sejauh ini, belum ada yang mengidentifikasi para korban tewas.

Rute dari Nigeria ke Libya adalah salah satu cara utama migran mencapai Afrika Utara sebelum melintasi Laut Tengah untuk sampai ke Eropa.

Baca Juga: Salju Turun di Gurun Sahara Setelah Hampir 4 Dekade

Menyeberangi Sahara adalah salah satu bagian perjalanan yang paling berbahaya. Pasalnya, para migran berdesakan di dalam truk pikap dengan ruang dan air yang terbatas.

Kondisi padang pasir Sahara yang tak kenal ampun, kerap membuat kendaraan rusak dan hal ini seringkali merupakan hukuman mati bagi para migran.

Nigeria sendiri merupakan wilayah sebagai titik transit bagi orang-orang Afrika Barat yang berharap bisa mencapai Eropa untuk memulai kehidupan lebih baik.

Setiap tahun, puluhan ribu migran menyeberangi Sahara untuk mencapai Libya. Dari pantai Libya mereka menaiki perahu reyot untuk mengangkut mereka ke Eropa.

Banyak yang tenggelam di Laut Tengah tapi ini yang lebih banyak dipilih dibandingkan mereka terpaksa melintasi Sahara.

Baca Juga: Nissan Navara Uji Ketangguhan di Gurun Sahara

Belum diketahui berapa banyak jumlah korban tewas setiap tahun, karena wilayah ini terkenal luas dan berbahaya. Banyak migran meninggal karena haus, sementara yang lainnya dirampok dan diserang oleh gerombolan kriminal dan pasukan keamanan.

Pihak berwenang mengatakan kepada Reuters bahwa hampir tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak yang telah meninggal di Sahara.

Juni lalu, jenazah 34 migran, termasuk 20 anak-anak, ditemukan di Gurun Sahara dekat perbatasan Niger dengan Aljazair. Tampaknya mereka telah meninggal karena haus setelah ditinggalkan oleh penyelundup mereka. [BBC]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI