Sinetron ISIS di Arab Saudi Habiskan Biaya Rp133 Miliar

Jum'at, 02 Juni 2017 | 01:54 WIB
Sinetron ISIS di Arab Saudi Habiskan Biaya Rp133 Miliar
Salah satu artis pemeran sinetron Black Crows [MBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah stasiun televisi Arab Saudi meluncurkan sinetron untuk memerangi propaganda ISIS. ISIS berhasil melakukan perekrutan di seluruh dunia.

Rangkaian drama ditayangkan di seluruh dunia Arab oleh televisi saluran satelit MBC. Sinetron itu menceritakan kehidupan brutal di bawah ISIS.

Proyek drama televisi ini menghabiskan dana 10 juta dolar AS atau setara Rp133 miliar. Proyek ini mencerminkan peranan kerajaan di garis depan benteng Muslim dalam memerangi paham garis keras.

Sinetron berjudul "Black Crows" itu menggambarkan perempuan-perempuan dan anak-anak yang hidup di bawah kelompok pejihad dan merupakan drama televisi pertama yang mengambil topik seperti pembunuhan massal dan pemerkosaan. Gambaran itu berbeda jauh dengan pencitraan soal kepahlawanan dan perang suci yang didengung-dengungkan ISIS di media sosial.

Baca Juga: Muslim dan Muslimah Irak Perbaiki Gereja yang Dirusak ISIS

"Penonton yang menjadi target utama kami, kalangan yang paling penting dan berbahaya, adalah mereka yang rentan mendukung dan bahkan bergabung dengan organisasi-organisasi teroris," kata juru bicara MBC Mazen Hayek.

"Media merupakan bagian dari strategi serangan mereka (ISIS). Karena itu, organisasi-organisasi media memiliki hak, sebetulnya tugas, untuk menghadapi serangan seperti itu yang didukung dana dan disebarkan melalui internet serta media sosial, dengan serial (drama) ini," ujarnya.

Sejumlah pemeran dan anggota staf MBC mengatakan kepada media setempat bahwa mereka mendapat ancaman pembunuhan yang dilancarkan melalui internet oleh para pendukung ISIS terkait drama televisi itu.

Pengambilan gambar sinetron dilakukan di Lebanon dan terdiri dari lebih dari 20 episode.

Sinetron, yang episode pertamanya mulai ditayangkan Sabtu, menceritakan soal janda seorang komandan ISIS yang menjadi kepala pengawas moral perempuan.

Baca Juga: Terlibat ISIS, Mekanik Pesawat AS Dihukum Masuk Bui 35 Tahun

Drama televisi itu memunculkan pemandangan rumah-rumah yang hancur, kuburan massal, ledakan-ledakan hebat serta orang-orang bersenjata yang mengibar-ngibarkan bendera hitam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI