Sejak Rabu, Saryati beserta anaknya tinggal di tempat pengungsian yang tak jauh dari lokasi rumah. Setidaknya hingga sekarang ia telah dua kali melangsungkan buka puasa dan sahur di tempat itu.
Ketika ditanya tentang bantuan, ia mengatakan pada Rabu keluarganya telah menerima bantuan makanan dari pemerintah setempat sekitar pukul 19.30 WIB. Sementara untuk Kamis, ia juga menerima bantuan berbuka puasa berupa nasi bungkus dari pihak swasta.
"Kalau untuk sahur pagi tadi saya terpaksa membeli, karena memang tidak bisa memasak. Peralatan tertimbun tanah di rumah," katanya.
Selain Saryati juga terdapat warga lainnya yaitu Rini (30) dengan tiga anak, dan Yanti (40) dengan kelima anaknya. Warga tersebut ikut mengungsi karena khawatir akan kembali terjadi longsor. Meski demikian keduanya masih bisa membawa alat memasak ke tempat pengungsian, mengingat rumahnya tidak terdampak longsor seperti rumah Saryati.
Baca Juga: Kendari dan Padang Dikepung Banjir dan Longsor
Saat ini, dua tenda dinas sosial telah didirikan di seberang jalan dari tempat pengungsian, namun tidak dipakai karena pendirian tenda di tanah timbunan yang tidak padat. (Antara)