Sultan: Tak Cukup Slogan 'Pancasila Sudah Final'

Kamis, 01 Juni 2017 | 23:51 WIB
Sultan: Tak Cukup Slogan 'Pancasila Sudah Final'
Plt Gubernur DKI Jakarta bertemu dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Yogyakarta, Sabtu (14/1/2017). [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X berharap Pancasila tidak sekadar dijadikan slogan. Melainkan harus diamalkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

"Tidak cukup dengan meneriakkan slogan 'Pancasila sudah final' atau 'NKRI harga mati saja'," kata Sultan saat memberikan orasi kebangsaan dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila di Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kamis (1/6/2017).

Menurut Sultan, idelologi Pancasila harus menjadi landasan atau substansi dalam setiap kebijakan dan peraturan mulai dari tingkat tertinggi sampai pada tingkat terendah. Pancasila tidak bisa hanya dijadikan ideologi yang berwajah mistis atau politis, melainkan perlu ditransformasikan ke bentuk dan model aplikatif dalam kehidupan.

Dengan menjadikan Pancasila sebagai ideologi praktis, menurut dia, setiap warga akan memiliki pijakan yang kokoh serta merasa memiliki Pancasila sebagai panduan perilaku mereka.

Baca Juga: 'Jaga Warga', Cara Sultan Tangkal Aksi Terorisme di Yogyakarta

"Dengan demikian, kita dalam suatu rumpun bangsa juga bisa menyelesaikan perbedaan atau konflik berdasarkan prinsip musyawarah," kata dia dalam acara yang dihadiri ribuan warga Yogyakarta itu.

Menurut Sultan, rapuhnya Pancasila sebagai dasar negara akan menyemaikan virus yang sangat berbahaya dan mematikan seperti pesimisme, apatisme, dan fatalisme yang berujung pada politik identitas berwajah agama yang menafikan kebhinnekaan bangsa Indonesia.

"Seakan-akan setiap jalan itu adalah 'one-way traffic' sehingga siapa pun pengendara yang berlawanan arah sah hukumnya untuk dilibas habis," kata dia.

Meskipun mengakui Pancasila, menurut dia, ada kelompok masyarakat yang dipandu oleh nilai-nilai luar seperti materialisme, konsumerisme, egoisme, hedonisme, primordialisme, dogmatisme, dan radikalisme.

"Nilai-nilai inilah yang akan merusak sistem kenegaraan kita yang dengan susah payah kita bangun bersama," kata dia.

Baca Juga: Konsultan Politik Anies-Sandi Curigai 542 TPS yang Menangkan Ahok

Oleh sebab itu, dalam momentum peringatan Hari Lahir Pancasila Sultan mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Yogyakarta untuk membangkitkan gerakan Pancasila dari Yogyakarta untuk Indonesia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI