"Saya tidak sempat berpikir sejauh itu, dan saya masih berharap tulisan yang saya tulis ini salah. Afi bukanlah seorang plagiat, dan dia memang bisa menulis. Saya terjebak di antara dua pertanyaan, apakah saya akan menjatuhkan sesuatu hingga pecah, ataukah saya akan menumbuhkan sesuatu yang seharusnya belum pantas tumbuh?"
Apakah Afi belum mengetahui cara mengutip sehingga tak terjebak dalam plagiarisme? Suara.com, hingga berita ini diunggah belum bisa mengontak yang bersangkutan.
Pada 15 Maret 2017, Afi—lagi-lagi melalui Facebook—pernah memuat satu tulisan berjudul "Copas Tulisan Orang?" yang bertabur penolakannya terhadap plagiarisme.
Setidaknya, ada dua kalimat dalam tulisan itu yang bisa mewakili pendirian Afi dalam kasus plagiarisme.
Baca Juga: Ini Dia Syarat Pengajuan KPR
“Dalam bahasa sederhana, plagiarisme atau yang banyak disebut sebagai plagiat adalah menyalin karya tulisan orang lain baik sebagian atau seluruhnya dengan tanpa mencantumkan sumber. Sederhananya, plagiat itu mengopas tulisan orang. Sedikit atau banyak,” begitu tulis Afi.
“Ketika kau mengopas tulisan seseorang, sesungguhnya kau tidak menghargai si penulis asli, karena sekali lagi, menulis itu tidak segampang yang kau bayangkan,” demikian kata Afi.