Organisasi mahasiswa Islam UEA mengaku terkejut atas pengumuman itu. Menanggapi hal tersebut, mereka membuat sebuah petisi yang dalam waktu dua hari telah ditandatangani lebih dari 4.000 orang.
Jo Swo, aktivis Keberagaman Mahasiswa UEA, turut memprotes kebijakan rektorat tersebut. Apalagi, mahasiswa Muslim sebelumnya tak pernah diberitahu ataupun diajak berunding.
“Kami meminta rektorat untuk mengembalikan ruangan salat bagi rekan-rekan kami yang Muslim. Untuk apa membuat banyak ruangan yang diperuntukkan bagi hal tak penting, lebih baik diberikan kepada kawan kami yang ingin beribadah,” tegasnya.
Karena terus didesak, juru bicara Rektorat UEA mengatakan tengah berunding dengan perkumpulan mahasiswa Muslim dan tokoh-tokoh agama setempat.
Baca Juga: Ucapan Jokowi Soal TNI Dilibatkan Tangani Teroris Disalahartikan
Dalam perundingan, mereka memastikan bakal mencari cara untuk memenuhi tuntutan mahasiswa tersebut.