Militer Filipina Turunkan Meriam Berat Buat Hajar Militan Maute

Siswanto Suara.Com
Rabu, 31 Mei 2017 | 12:21 WIB
Militer Filipina Turunkan Meriam Berat Buat Hajar Militan Maute
Tentara menyisir kawasan pinggiran di Marawi. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain serangan udara dan serangan darat, militer Filipina kini menggunakan juga meriam-meriam tangguh untuk memerangi kelompok militan Maute di Kota Marawi, Pulau Mindanao, Filipina Selatan.

Juru bicara militer Filipina Brigjen Restituto Padilla mengatakan militer menurunkan meriam untuk mengakhiri perlawanan Maute yang sudah bertempur selama kurang lebih satu pekan.

Meriam biasanya digunakan dalam operasi militer di pegunungan dan hutan, namun dalam kasus ini digunakan juga di daerah urban seperti Marawi.

Perang melawan kelompok militan berafiliasi ke ISIS ini menjadi tantangan besar untuk militer Filipina dalam mengatasi masalah keamanan di negeri ini.

Kelompok teroris menyebarkan para petembak jitu di Marawi, sedangkan militer Filipina menyeru Maute menyerah selagi masih ada waktu.

Pertempuran antara pasukan pemerintah dan Maute mulai pecah pada 23 Mei setelah Maute menyerang Marawi sebagai reaksi atas operasi militer menangkap pemimpin Abu Sayyaf Isnilon Hapilon yang kabarnya berada di Marawi.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte kemudian menyatakan Mindanao dalam status darurat militer.

Menurut situs berita Filipina GMA News, sekitar 100 ribu orang mengungsi dari Marawi, sedangkan jumlah nyawa yang direnggut oleh krisis ini adalah 104.

Operasi militer saat ini difokuskan pada pembersihan 20 persen Kota Marawi yang masih dikuasai kelompok militan Maute. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI