Siang ini, DPRD DKI Jakarta akan menggelar rapat paripurna istimewa untuk membacakan surat pengunduran diri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur Jakarta, serta mengusulkan Djarot Saiful Hidayat dilantik menjadi gubernur Jakarta definitif.
Menanggapi hal tersebut, Djarot mengatakan tidak ada persiapan khusus. Menurutnya, apabila ada kepala daerah yang mengundurkan diri, sudah pasti wakilnya akan diusulkan menjadi gubernur.
"Pertama, kami nggak ada persiapan ya, kan posisinya sudah seperti itu," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Djarot menjelaskan, setelah resmi dilantik menjadi gubernur Jakarta nanti, dia hanya meneruskan program yang sudah disusun oleh Joko Widodo dan Ahok kala itu.
Baca Juga: Djarot Usulkan Halte Busway Dilengkapi Metal Detector
"Gimana sih, orang kami ini satu bagian, yang tidak dipisahkan dari Pak Ahok ya nggak?. Kebetulan Pak Ahok itu juga melanjutkan apa yang dikerjakan Pak Jokowi, jadi ini tinggal melanjutkan saja di sisa masa jabatan," kata Djarot.
Seluruh visi dan misi Jokowi-Ahok saat pilkada Jakarta 2012 lalu akan dikerjakan di masa jabatan Djarot, yakni hingga Oktober 2017.
"Apapun yang sudah di programkan di 2017 harus diselesaikan terutama juga apa yang sudah dicanangkan dalam visi misi 2012-2017 itu harus kita kebut pelaksanannya," ujar dia.
Mantan Wali Kota Blitar ini telah memerintahkan seluruh pejabat DKI Jakarta untuk fokus bekerja dan melayani masyarkaat dengan baik. Contoh seperti renovasi Kota Tua.
Menurut Djarot, renovasi Kota Tua sudah lama dicanangkan oleh Jokowi ketika masih menjabat sebagai guberur DKI.
Baca Juga: Soal Kasus Opini WTP BPK, Djarot Singgung Wartawan Bodrek
"Lalu revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki misalnya gitu ya, terus kemudian memanfaatkan sistem kita baik itu penganggaran maupun penggajian dari TKD itu jadi nggak ada yang spesifik," kata Djarot.