Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ikut angkat bicara menanggapi kasus pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab yang kini ditetapkan menjadi tersangka pornografi terkait tersebarnya chat sex dan foto porno di situs baladacintarizieq.com.
Menurut Fahri penanganan kasus tersebut masuk kategori kriminalisasi karena masalahnya merupakan masalah pribadi.
"Bila itu dibiarkan, itu bisa memunculkan chaos, sebab di aplikasi percakapan, termasuk para pejabat, polisi sekalipun biasa mengirim-ngirim gambar, lucu-lucuan seperti itu. Saya tahu itu, karena itu suka menyebar ke kita juga. Dan kalau kemudian itu yang mau dikriminalisasi, karena apa yang berlaku Habib Rizieq, maka berlaku juga bagi semua orang lain," kata dia Fahri di DPR, Selasa (30/5/2017).
Menurut Fahri polisi mestinya lebih dulu mengungkap siapa penyebar konten pornografi tersebut sebelum menjadikan Rizieq dan Firza Husein menjadi tersangka.
Fahri kemudian menganalogikan kasus tersebut dengan kasus suami dan istri.
"Ada suami istri yang komunikasi private-nya seperti itu, dia kirim fotonya ke istrinya dan sebaliknya, apa kemudian itu harus dikriminalisasi, tidak bolehlah," ujarnya.
Fahri setuju sekali Rizieq mengajukan gugatan praperadilan atas penetapan status tersangka.
"Saya setuju itu dipraperadilkan supaya kepolisian jangan dibiarkan dengan mudah mengkriminaliasi orang melainkan harus melalui tahapan yang benar," kata politikus yang sudah dipecat PKS.
Kepala Bidang Hubungan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan penerbitan red notice untuk melacak keberadaan Rizieq di luar negeri akan menunggu keputusan penyidik setelah berkoordinasi dengan National Central Bureau atau Interpol.
"Nanti yang terakhir kami membuat, kami meminta ke interpol untuk membuat red notice," kata Argo di Polda Metro Jaya.
Argo mengatakan, hari ini, penyidik baru mengeluarkan surat perintah penangkapan Rizieq.