Mati Ketawa Cara Habib Rizieq

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 29 Mei 2017 | 19:43 WIB
Mati Ketawa Cara Habib Rizieq
Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab, Juru Bicara FPI Munarman, serta Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir, memenuhi panggilan pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2/2017). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pentolan FPI Muhammad Rizieq Shihab akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pornografi, oleh Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya), Senin (29/5/2017).

"Penyidik meningkatkan status dari saksi menjadi tersangka HR," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (29/5/2017).

Ia menjelaskan, penetapan status itu setelah penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya melakukan gelar perkara penanganan dugaan kasus pornografi yang menyeret Rizieq dengan Firza Husein.

Argo menyatakan, polisi memiliki alat bukti yang cukup dari hasil gelar perkara guna menaikkan status Rizieq sebagai tersangka.

Baca Juga: Kalina Oktarani Ogah Gelar Resepsi, Kok?

"Tentunya sudah didapat penyidik, ada beberapa alat bukti seperti chat dan telepon selular," tutur Argo.

Tak perlu lama menunggu, penetapan tersebut menjadi kehebohan tersendiri di tengah masyarakat Indonesia yang banyak tengah beribadah puasa bulan Ramadan.

Kehebohan tersebut, paling kentara dan dapat dinikmati banyak orang melalui media-media sosial. Sementara anggota FPI dan simpatisan sang habib ramai-ramai mengecam penetapan status tersebut, tak sedikit pula warganet yang menanggapi hal itu sebagai humor.

”Bang Toyib, Bang Toyib, kenapa tak pulang-pulang.. Statusmu, statusmu, kini sudah tersangka," tulis administrator laman ”Humor Politik” di Facebook, selang 30 menit setelah berita mengenai Habib Rizieq menjadi tersangka tersebar.

Pengampu laman tersebut menyatir satu lagu dangdut yang menceritakan seorang lelaki yang tak kunjung pulang. Rizieq sendiri, kekinian tak berada di Indonesia.

Baca Juga: Jangan Percaya Info Anggota Polisi Pukul Imam Salat Tarawih!

Kabar terakhir, ia berada di Arab Saudi. Menurut pengacaranya, Rizieq tak pulang sebagai bentuk protes atas tindakan aparat kepolisian yang menurutnya “mengkriminalisasi ulama.”

Kali pertama diketahui tak berada di Indonesia, Rizieq diketahui berwisata religi alias umrah di Arab Saudi bersama keluarganya.

Setelah itu, Rizieq ternyata diketahui berada di Malaysia untuk mengurus persoalan kuliahnya yang tak kunjung selesai.

Ketika itu, banyak pihak yang berharap Rizieq segera pulang ke tanah air dari Malaysia, karena sudah kali ketiga mangkir dari pemeriksaan Polda Metro Jaya.

Namun, Rizieq ternyata ogah pulang. Ia justru kembali terbang ke Arab Saudi, karena mengkhawatirkan kasusnya dipolitisasi.

Kisah petulangan Rizieq bolak-balik ke Arab Saudi juga tak lepas dari sasaran lelucon warganet.

”Super marathon: Indonesia-Arab; Arab-Malaysia; Malaysia-Arab,” tulis mas try karo-karo.

Akun Dayat Zonday melontarkan lelucon lain mengenai Rizieq yang tak pulang-pulang: “Biar lebih bersyariah, sebutnya jangan ‘kabur’ tapi ‘hijrah’,” tuturnya.

Meme maupun lelucon mengenai Habib Rizieq terbilang laris menjadi viral di jejaring media sosial. Bahkan, sampai-sampai ada yang membuatkan laman khusus di Facebook yang memparodikan sang Habib, yakni "Anda Bertanya Habib Rizieq Menjawab."

Mengapa Rizieq beserta lika-liku kehidupan plus kasusnya laris manis menjadi humor atau lelucon, terutama di media-media sosial?

Fuad Hasan, mantan Menteri Pendidikan era Orde Baru sekaligus dikenal sebagai filsuf, pada tulisan "Humor dan Kepribadian" (1981), tampaknya bisa memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

“Humor bisa jadi pada dasarnya berupa tindakan agresif yang dimaksudkan untuk melakukan degradasi terhadap seseorang. Tapi, humor juga bisa sebagai tindakan untuk melampiaskan perasaan tertekan melalui cara yang ringan dan dapat dimengerti, dengan akibat kendornya ketegangan jiwa,” tulisnya.

Bisa jadi, ketika beragam ketegangan lantaran isu aksi intoleransi, meme-meme berisi diskriminasi berdasarkan SARA begitu berjubel beberapa waktu terakhir, membuat banyak warganet mencoba rileks dengan menjadikan kasus serius sebagai lelucon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI