“Humor bisa jadi pada dasarnya berupa tindakan agresif yang dimaksudkan untuk melakukan degradasi terhadap seseorang. Tapi, humor juga bisa sebagai tindakan untuk melampiaskan perasaan tertekan melalui cara yang ringan dan dapat dimengerti, dengan akibat kendornya ketegangan jiwa,” tulisnya.
Bisa jadi, ketika beragam ketegangan lantaran isu aksi intoleransi, meme-meme berisi diskriminasi berdasarkan SARA begitu berjubel beberapa waktu terakhir, membuat banyak warganet mencoba rileks dengan menjadikan kasus serius sebagai lelucon.