Jokowi Buka bersama Kabinet, Dengar Tausiah KH Ma'ruf Amin

Senin, 29 Mei 2017 | 19:24 WIB
Jokowi Buka bersama Kabinet, Dengar Tausiah KH Ma'ruf Amin
Buka puasa bersama Menteri Kabinet Kerja dan pejabat setingkat menteri di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (29/5).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta jajaran Menteri Kabinet Kerja menggelar buka puasa bersama di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (29/5/2017).

Buka puasa bersama ini dilakukan seusai Sidang Kabinet Paripurna yang membahas persiapan lebaran. Jelang waktu berbuka, kegiatan di isi dengan tausiah yang disampaikan oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin.

Dalam ceramahnya, Ma'ruf menyampaikan pentingnya menjaga dan membangun hubungan yang harmonis, khususnya di bulan suci ini.

Baca Juga: Tak Bisa Puasa, Jupe Dilarang Bersedih

"Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara perlu dilandasi hubungan yang mawahdah dan warrahmah agar terjalin hubungan yang harmonis, tidak ada konflik. Para ulama mengembangkan jadi dibangun prinsip Ukhuwah insaniyah, yaitu silaturohim," kata Ma'ruf.

Silaturahim itu artinya menghubungkan saudara sekandung. Meski sesama manusia bukan saudara sekandung, prinsipnya Allah SWT mengajarkan membangun hubungan baik layaknya bersaudara.

"Shila itu menghubungkan seorang Ibu itu saudara satu kandung, padahal kita bukan saudara satu kandung. Tetapi Allah SWT kita disuruh membangun silaturahim," ujar dia.

Rais Aam PBNU ini berharap, momentum Ramadhan menjadi momen yang tepat bagi masyarakat, apalagi sesama muslim untuk saling berbagi dan menyayangi antar sesama sebagaimana akhlak dan amalan Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah mengajarkan agar di bulan puasa ini harus pandai-pandai menjaga amarah. Apabila ada orang yang membenci dan memarahi, jangan dibalas dengan amarah.

Baca Juga: Politikus PKS Tanya, Memangnya Rizieq yang Sebarkan Chat Sex?

"Marah tidak dilarang, namun yang anjurkan agar mengendalikan amarah. Oleh karena itu segeralah memohon ampun untuk puasa ini kita menjadi orang yang bertaqwa. Itu salah satunya akuntansi Minang Nayla, orang yang bisa menahan diri bukan orang tidak boleh marah, sebab marah itu manusiawi. Tetapi proporsional harus bisa mengendalikan dan bisa memaafkan orang, jadi prinsip-prinsip di dalam puasa ini sebenarnya dalam rangka mampu menahan, mengendalikan diri," terang dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI