Suara.com - Tokoh Front Pembela Islam Habib Novel Bamukmin merasa mendapatkan teror selama sepekan terakhir. Rumahnya di Jakarta dikirimi barang-barang berbagai ukuran lewat jasa pengiriman.
"Dari sebelum bom di Kampung Melayu, saya sudah dikirimi," kata wakil ketua Advokat Cinta Tanah Air tersebut kepada Suara.com, Senin (29/5/2017).
Novel mencurigai barang-barang tersebut berisi bahan peledak.
Novel mengatakan semenjak hari Senin sampai beberapa hari setelah itu, dia enam kali mendapatkan kiriman barang.
"Saya nggak berani buka dan pegang," kata dia.
Ukuran bungkus barang yang dikirimkan ke rumah Novel yang terbesar tingginya 1,5 meter dengan lebar satu meter, ada juga bungkusan seperti buku, lainnya mirip kotak sepatu," kata Novel.
"Yang pertama dikirim lewat JNE itu sempat diterima karena tidak tahu. Kedua lewat Gojek dan kami tolak, ketiga lewat Grab Bike juga kami tolak dan suruh bawa balik, berikutnya lewat Grab Bike, kemudian yang terakhir lewat Tiki," katanya.
Novel menceritakan kiriman barang yang pertama sempat diterima karena ketika itu belum curiga. Tapi kemudian dia segera sadar.
"Semenjak sebelum bom saya sudah dapat. lama-lama saya kaget begitu ada bom Kampung Melayu," kata dia.
Kecurigaan Novel merupakan rangkaian dari peristiwa yang menimpa anggota FPI belakangan ini.