Berdakwah di Filipina, Satu WNI Tewas

Minggu, 28 Mei 2017 | 16:59 WIB
Berdakwah di Filipina, Satu WNI Tewas
Tentara menyisir kawasan pinggiran di Marawi. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Bidang Divisi Hubungan Masyarakat Polri Setyo Wasisto mengatakan jika pemerintah tengah berupaya  memulangkan 11 WNI yang berada di Filipina. 11 WNI tersebut diduga telah bergabung dengan kelompok  Maute di kawasan Marawi.

"Sedang diupayakan untuk kembali ke Indonesia. Sementara mereka masih kontak terus dengan atase teknis Polri dan sedang diupayakan untuk segera dipulangkan ke Indonesia karena di Marawi sekarang sedang dinyatakan darurat oleh pemerintah," kata Setyo di gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Minggu (28/5/2017)

Setyo menyampaikan, dari informasi yang diperoleh 11 WNI tersebut masuk ke Filipina melalui jalur legal. Tujuan dari mereka, kata Setyo yakni ingin melakukan siar agama.

"Belum sampe kesitu, yang jelas mereka masuk ke sana resmi, kemudian mereka melakukan kegiatan dakwah," kata dia.

Namun, Setyo menyampaikan jika satu dari 11 WNI tersebut dikabarkan tewas saat kepolisian Filipina terlibat kontak senjata dengan kelompok Maute di kawasan Marawi. Dia juga menyampaikan masih menunggu pemeriksaan kepolisian di Filipina mengenai kebenaran tewasnya satu WNI di Filipina.

"Saya dapat info ada 1 yang tewas, ada salah satu nama dari Indonesia. Tapi ini juga masih didalami  lagi oleh otoritas Filipina dan atase teknis kami di Dafau. Namanya kalau dari daftar Syekh Aiman Marjuki. Tapi masih perlu dikroscek lagi dengan beberapa sumber untuk memastikan dia WNI," kata Setyo.

Lebih lanjut, Setyo juga mengaku pemerintah telah mengantisipasi menyebarkannya jaringan teroris tersebut ke Indonesia. Bahkan, Setyo menyampaikan bila ada penambahan personel untuk menjaga perbatasan antara Indonesia dengan Filipina.

"Pasti ya. Pemerintah sudah mengantisipasi baik ditingkat daerah maupun pusat. Ini memerlukan kepedulian kami semuanya agar jangan sampai ada yang masuk ke wilayah kita untuk melakukan aktivitas," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI