Gubernur Sumbar Bantah Ada Intimidasi FPI ke Dokter Fiera

Siswanto Suara.Com
Minggu, 28 Mei 2017 | 15:45 WIB
Gubernur Sumbar Bantah Ada Intimidasi FPI ke Dokter Fiera
Ilustrasi Facebook. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno membantah ada intimidasi, antara lain oleh Front Pembela Islam, terhadap dokter RSUD Kota Solok, Viera Lovita, terkait cuitan Fiera di Facebook konon dianggap menyinggung pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab.

"Dokter FL aman,tidak diintimidasi oleh siapapun.Saya&Polda jamin itu.Semua pihak saling memaafkan.Ini ranah Minang yg utamakan musyawarah," tulis Irwan lewat Twitter, Minggu (28/5/2017).

Irwan mengatakan informasi yang menyebutkan ada intimidasi terhadap Fiera adalah hoax.

"Kabar adanya intimidasi,seperti biasa,disebar oknum yg biasa ingin adu domba,yg tak rela ada kedamaian di masyarakat. Ini Minang bung!" tulis Irwan.

Baca Juga: Polisi: Ada yang Sengaja Adu Domba Lewat Dokter Fiera dan FPI

Irwan mengatakan ormas di Sumatera Barat, baik NU, Muhammadiyah, Tarbiyah, FPI, Pemuda Pancasila hidup saling berdampingan.

"Tak ada masalah berarti. Ini patut diapresiasi," kata dia.

"Justru saya mempertimbangkan "proses" thd pemfitnah dan pembakar lilin,yg salah satunya orang yg sama. Hentikan upaya keji adu domba anda!" tulis Irwan.

Pendapat boleh berbeda, lisan tetap terjaga, fitnah tak boleh direka, dan hati tetap sejuk senantiasa, #IniMinangBung, demikian cuitan Irwan.

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menduga ada pihak yang sengaja memancing situasi di Kota Solok.

Baca Juga: Seram, Rem Blong di Lampu Merah, Truk Tewaskan Tiga Pejalan

"Ada upaya-upaya untuk mengadu domba antar kelompok. Dokter Fiera tidak merasa memviralkan kronologis kejadian itu," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di gedung Divisi Humas Polri, Jakarta.

Setyo mengatakan seseorang yang menghubungi Fiera untuk menawarkan bantuan dengan meminta Fiera menceritakan kronologis.

"Ada telepon masuk ke dokter Fiera. Telepon yang menyebutkan dia akan membantu, dan sebagainya, minta kronologi seperti apa," kata dia.

Setyo menambahkan orang tersebut ternyata menggunggah surat terbuka di media sosial yang kemudian viral dan kemudian ditanggapi menjadi ramai. Dokter Fiera ketika diajak berdialog di Kepolisian Resor Solok menegaskan tidak pernah menyebarkan surat terbuka.

"Ternyata yang menelpon itu diduga yang mengunggah dan menyampaikan di medsos. Karena dia tidak pernah mengaku menyampaikan di medsos," katanya

Setyo mengatakan tim Polri akan menelusuri orang yang diduga sengaja membuat memancing di air keruh.

"Bisa, bisa (ditelusuri)," kata Setyo.

Sebelumnya, Kapolres Solok Kota AKBP Susmelawati Rosya telah memediasi Viera dengan perwakilan FPI. Proses mediasi itu dilakukan pada Sabtu (26/5/2017) kemarin.

Fiera telah meminta maaf atas postingan tulisan di akun Facebook. Baik FPI dan dokter Viera sudah tidak ada masalah lagi.

Kasus Fiera berawal dari status Facebook yang berisi pandangannya soal kasus dugaan pornografi yang sedang dihadapi pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab. Dia menyindir kenapa Rizieq malah pergi ke luar negeri ketika proses hukum sedang berjalan.

Belakangan, dia mendapatkan intimidasi dan didatangi sejumlah pihak. Dia dianggap telah menghina ulama.

"Sejak dari pimpinan RSUD Solok bahkan intel dari Polres Kota Solok terkesan ikut mengintimidasi karena tunduk pada keinginan kelompok FPI," kata anggota Setara Institute Bonar Tigor Naipospos dalam keterangan resmi.

REKOMENDASI

TERKINI