Suara.com - Banjir dan tanah longsor menewaskan sekira 91 orang di Sri Langka. Bencana itu juga mengakibatkan 100 orang lainnya hilang.
Longsor dan banjir itu terjadi, Jumat (26/5/2017) ini. Curah hujan sangat tinggi di sana dalam beberapa hari belakangan.
Badan bencana nasional atau DMC Sri Langka mencatat sekitar 20.000 orang mengungsi. Jumlah itu belum mencatat warga yang terjebak di kawasan terpencil.
"Ada beberapa daerah di mana kita tidak dapat mencapainya, namun operasi bantuan sedang berlangsung," kata Wakil Menteri Kebencanaan, Dunesh Gankanda di Kolombo Jumat waktu setempat.
Baca Juga: Peneliti: Daerah Tropis Bakal Diterjang Banjir Besar pada 2050
DMC mengatakan jumlah korban tewas menjadi 91 orang tewas dan 110 lainnya hilang. Paling banyak korban ada di Ratnapura, pusat permata di negara itu. Di sana luapan sungai Kalu membanjiri kota utama yang berjarak sekitar 100 kilometer (60 mil) timur Kolombo.
Hampir 500 rumah rusak atau hancur akibat banjir dan juga tanah longso. Sebagian besar kematian tersebut disebabkan oleh sisi gunung yang roboh menimbun rumah. (AFP)