Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada hari Rabu (24/5/2017) malam, adalah jaringan teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah, Sel Bandung Raya.
"Mereka sebelumnya sudah ada, ditangkap, dan kemudian sudah kami gagalkan juga beberapa upaya mereka, mulai dari peristiwa di Waduk Jatiluhur," kata Tito di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (26/5).
Menurut Tito, jaringan JAD memang mengincar aparat Kepolisian. Sebelumnya, kelompok ini juga pernah mengincar Pos Polisi Pasar Senen, tapi berhasil digagalkan oleh tim Detasemen Khusus Antiteror 88.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Puasa Mulai Besok, Sabtu 27 Mei
"Kejadian di Kampung Melayu ini yang memang kami sesalkan. Tapi mereka juga sudah belajar cara mendeteksi Kepolisian, deteksi intelijen dan lain-lain," tutur Tito.
Lebih lanjut, Tito berharap agar masyarakat tidak cemas atas peristiwa tersebut. Sebab, Polisi sudah beberapa kali membuktikan bisa menggagalkan aksi teror yang dilakukan kelompok JAD.
"Saya yakin kita semua tetap kuat. Ini kelompok kecil. Kita tidak bergetar atau khawatir, dan kita akan tetap kejar sel-sel mereka," pinta Tito.