Suara.com - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri dibantu penyidik Polda Jawa Barat menangkap tiga terduga teroris yang diyakini terlibat peristiwa bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
"Telah diamankan tiga terduga pelaku terkait bom Kampung Melayu, inisialnya J, W dan A di tiga lokasi berbeda di Bandung," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Yusri Yunus melalui pesan singkat, Jumat (26/5/2017).
Menurut dia, sejauh ini peranan ketiganya dalam aksi bom bunuh diri tersebut masih belum diketahui. Ketiganya kekinian masih diperiksa polisi.
Pada Rabu (24/5) malam, terjadi dua kali ledakan di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ledakan pertama terjadi pukul 21.00 WIB di depan toilet umum.
Baca Juga: Komunis dan Muslim Filipina Kecam Darurat Militer Duterte
Sementara ledakan kedua terjadi pada 21.05 WIB di dekat Halte Transjakarta Kampung Melayu yang jaraknya sekitar 10 meter dari lokasi ledakan pertama.
Dua pelaku bom bunuh diri meninggal dunia seketika. Pelaku diketahui bernama Ichwan Nurul Salam dan Ahmad Sukri.
Dalam peristiwa tersebut, selain menyebabkan dua pelaku tewas, tiga korban polisi gugur.
Tiga polisi yang gugur tersebut adalah Bripda Taufan Tsunami, Bripda Ridho Setiawan dan Bripda Imam Gilang Adinata, ketiganya anggota Unit 1 Peleton 4 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya.
Korban yang mengalami luka-luka berjumlah 11 orang yang terdiri atas enam polisi dan lima masyarakat sipil.
Baca Juga: PKB Dukung Revisi UU Anti Terorisme Cepat Selesai
Korban luka dari pihak kepolisian, yakni Bripda Feri (anggota Unit Satu Peleton Empat Sabhara Polda Metro Jaya), Bripda Yogi (anggota Unit Satu Peleton Empat Sabhara Polda Metro Jaya), Bripda Muhamad Fuji Saputra (anggota Unit Satu Peleton Empat Sabhara Polda Metro Jaya), Bripda M. Al Agum Pangestu, Bripda Zulkron Rian Nugroho, dan Bripda Pandu Dwi Laksono.
Sebanyak lima masyarakat sipil yang mengalami luka, adalah Agung (sopir Kopaja), Damai Sihaloho (sopir Mikrolet), Tasdik (karyawan BUMN), Susi (mahasiswi), dan Jihan (mahasiswi).