"Dari perasaan semacam itu kemudian paham-paham radikal dan teror mudah tertanam dalam benak pikiran seseorang," ujarnya.
Karding mengajak semua pihak bersinergi menghadapi gerakan radikal dan teror melalui pendekatan komprehensif. Dia berharap aparat keamanan mulai dari kepolisian, TNI, dan BIN menguatkan sinergi agar hal serupa tidak kembali terjadi.
"Menangkal teror dan radikalisme harus menjadi pola pikir utama di semua sektor dan lembaga negara," ujar Karding.
Karding juga mengingatkan aksi teror yang terjadi di Kampung Melayu tidak dikaitkan dengan ajaran agama karena tidak ada satu pun agama di dunia yang memperkenankan kekerasan terhadap orang-orang tidak bersalah.