LDNU: Negara Harus Selamatkan Anak dari Paham Terorisme

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Jum'at, 26 Mei 2017 | 07:35 WIB
LDNU: Negara Harus Selamatkan Anak dari Paham Terorisme
Ketua LDNU KH Maman Imanulhaq (memakai kalungan bunga) saat menghadiri Taflah di Majalengka, Jawa Barat. [Twitter@nu_dakwah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Negara dan seluruh elemen bangsa dituntut serius bahu-membahu menyelamatkan anak-anak Indonesia dari paham terorisme dan radikalisme.

Hal ini disampaikan Ketua Lembaga Dakwah PBNU (LDNU) KH Maman Imanulhaq di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (26/5/2017).

Ketika merespon ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam, Maman mengatakan aksi itu akan tersimpan dalam benak anak-anak dan berefek buruk.

Menurut Maman yang juga anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), teror bom telah merusak sendi-sendi kebangsaan serta mengotori mental anak-anak bangsa dengan budaya teror dan kekerasan.

Baca Juga: Jatuh Saat Latihan Motocross, Rossi Diragukan Ikut MotoGP Italia

Anak-anak, kata Maman, harus diselamatkan dari ketakutan dan tindakan kekejian tanpa perikemanusiaan yang dipertontontan oleh teroris. Aksi teroris akan memberikan efek traumatik yang buruk bagi anak-anak.

"Lebih parah lagi, bisa menginspirasi mereka melakukan tindakan teror serupa," tuturnya.

Maman menegaskan, pentingnya memproduksi kontens narasi positif tentang kemanusiaan dan perdamaian untuk mengalahkan kuantitas dan kualitas narasi radikal ekstremis yang sangat provokatif.

"Narasi Islam moderat dan damai harus lebih diperbanyak daripada narasi teroris dan radikalisme yang harus diakui lebih provokatif, heroik, menantang, dan merangsang keingintahuan anak-anak muda," katanya.

Maman pun mendukung berbagai langkah penanganan terorisme oleh kepolisian. Namun, dia meminta penangkapan teroris tidak didramatisasi di hadapan anak-anak.

Baca Juga: Trump Akan Selidiki Bocornya Informasi Intelijen Bom Manchester

"Tidak boleh ada tindakan kekerasan yang dipertontonkan di hadapan anak-anak," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI