Suara.com - Kabar meninggalnya juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden, Senin (22/5/2017), membuat Valentino Rossi terpuruk. Pebalap tim Movistar Yamaha MotoGP ini bahkan sampai sulit berkata-kata.
Kesulitan mengungkapkan kata-kata ini bisa dilihat dari respon Rossi terkait kematian mantan partnernya di Repsol Honda dan Ducati tersebut.
Jika para pebalap dan tim MotoGP ramai-ramai mengucapkan kesedihan dan bela sungkawan atas kepergiaan Hayden di media sosial langsung di hari sang pebalap tutup usia.
Maka tidak demikian dengan Rossi. Setidaknya butuh waktu tiga hari bagi The Doctor, julukan Rossi, untuk membuat statement pertamanya tentang kepergiaan sang sahabat.
Baca Juga: Catat Sejarah Buruk di Piala Sudirman, Ini Kata PBSI
"Sulit untuk mencari kata-kata yang tepat saat mendengarnya, yang ada hanyalah kehampaan besar. Sampai jumpa, Nicky," tulis Rossi dalam bahasa Italia di akun Instagram dan Twitter-nya, @valeyellow46, pada Rabu (24/5/2017).
Rossi pertama kali bertandem dengan mendiang Hayden di tim Repsol Honda tahun 2003. Tahun ini sekaligus jadi debut Hayden di kancah MotoGP.
Di akhir musim 2003, Rossi berpisah dengan Hayden karena memutuskan pindah ke Yamaha. Praktis, hubungan keduanya berubah dari partner menjadi rival.
Puncaknya adalah di tahun 2006 kala Hayden merebut gelar juara dunia. Ketika itu, Hayden unggul lima poin dari Rossi yang keluar sebagai runner-up.
Baca Juga: Bom Kampung Melayu, DPR: Jangan Kaitkan dengan Sentimen Agama
Takdir kemudian mempertemukan lagi Rossi dan Hayden. Hal ini seiring dengan keputusan Rossi hijrah ke Ducati yang saat itu Hayden sudah lebih dulu bergabung.