Kisah Mereka yang Terhempas di Halte Kampung Melayu

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 25 Mei 2017 | 19:32 WIB
Kisah Mereka yang Terhempas di Halte Kampung Melayu
Suasana kawasan terminal dan halte bus Transjakarta pascaledakan bom, di Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jari Gilang secara cepat mengetik kata “Yang…”, dan langsung mengirimkan pesan itu ke sang kekasih, sembari—lagi-lagi—tetap waspada seperti perintah komandan.

Nun jauh di Cengkareng, Dinda menerima WA Gilang. Ia lantas membalas singkat pesan itu, “Ada apa yang...”

Namun, pesan itu tak berbalas. Lima belas menit kemudian, terdengar suara ledakan di halte dekat Gilang bersiaga.

Gilang terhempas bersama ABG sopir Kopaja yang asyik minum es, pun perempuan berkerudung yang tengah menunggu bus.

Baca Juga: Mengejutkan, Ini Fakta Temuan Pasca Olah TKP!

Ponsel berisi pesan cinta dari sang kekasih tak lagi ditangannya. Polisi calon pengantin itu terbunuh oleh ulah “pengantin” yang ingin mengawini tujuh bidadari di surga.

***

Selang satu jam kemudian, media-media massa, media sosial, dan mulut-mulut warga ibu kota mulai ramai dengan pembicaraan aksi teroristik di kawasan Terminal Kampung Melayu.

Tiga anggota polisi meninggal dunia dari dua ledakan yang terjadi di Terminal Kampung Melayu. Mereka adalah Brigadir Polisi Satu Anumerta Imam Gilang Adinata asal Klaten, Brigadir Polisi Satu Anumerta Ridho Setiawan asal Lampung, dan Brigadir Polisi Satu Anumerta Taufan asal Bekasi.

Dua warga sipil yang meninggal dunia dalam kejadian tersebut diduga pelaku bom bunuh diri. Saat ini, mereka masih di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Satu di antaranya organ tubuhnya tercerai berai, seperti dalam foto yang beredar sejak semalam.

Baca Juga: Kereta Api Buatan Indonesia Jajaki Tanzania

Ledakan bom bunuh diri juga melukai sedikitnya 10 orang yang terdiri lima anggota polisi dan lima warga sipil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI