Suara.com - Sesaat setelah terjadi ledakan bom bunuh diri diduga teroris di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam, sejumlah foto yang disebut-sebut sebagai pelaku beredar luas di media-media sosial.
Namun, ketika ditelusuri aparat kepolisian, foto-foto tersebut ternyata palsu alias hoax. Gara-gara itu pula, sosok yang jadi korban hoax kaget saat tiba-tiba didatangi polisi.
Itu seperti yang diungkapkan Bagiyono, yang rumahnya di RT 01 RW 01 Kampung Cibodas, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, didatangani polisi, Rabu malam usai bom Kampung Melayu.
“Saya kaget, ada polisi datang mencari putra saya, Vicky Kurniyanto. Ternyata, KTP (Kartu Tanda Penduduk) milikya tersebar di media sosial dan dicap sebagai pelaku bom Kampung Melayu,” tutur Bagiyono, Kamis (25/5) siang.
Baca Juga: KTP Hilang, Wiryawan Kaget Dituduh Jadi Bomber Kampung Melayu
Sewaktu polisi datang, Bagiyono menuturkan Vicky berada di rumah. Putranya itu tengah asyik tertidur di kamar pribadinya.
Ternyata, aparat Polres Metro Tangerang mendatangi rumahnya untuk memastikan kebenaran informasi yang viral di media sosial.
“Polisi juga menanyakan apakah orang dalam KTP itu masih hidup atau tak lagi di rumah. Karena kalau tak ada, ada kemungkinan dia pelaku pemboman. Tapi saya katakan dan tunjukkan, anak saya lagi tidur,” tuturnya.
Vicky yang dibangunkan lantas dibawa ke Polse Jatiuwung untuk dimintakan keterangan. Setelah itu, ia dipersilakan kembali ke rumah.
Bagiyono menuturkan, Vicky beberapa hari lalu kehilangan dompetnya yang berisi KTP. Ia menduga, ada orang-orang jahat yang sengaja menyebar foto KTP anaknya di medsos untuk memperkeruh suasana pascateror.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Pisahkan Gilang dan Dinda yang Mau Tunangan
“Anak saya setiap hari hanya kuliah dan bekerja. Dia bukan orang jahat seperti teroris itu,” tandasnya.