Suara.com - Seorang perempuan tua berinisial EH (52) dibawa anggota Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror, dari kediamannya di Kampung Ciranji RT4/RW5, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (25/5/2017).
EH adalah ibunda INS yang diduga pelaku peledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (25/5) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Berdasar informasi yang terhimpun, EH dibawa oleh Densus 88, Kamis pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Sebelumnya, Densus 88 juga menggerebek dan membawa istri dan dua anak terduga teroris INS.
Baca Juga: Bripda Ridho Korban Bom Kampung Melayu Dimakamkan di Lampung
“Saat digerebek, hanya ada istri dan anak-anaknya di dalam rumah kontrakan itu. Kami memastikan, itu adalah rumah pelaku,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus.
Kekinian, kata dia, istri dan dua anak INS sudah dibawa ke kantor kepolisian untuk dimintakan keterangan.
Rumah INS terduga teroris tersebut berada di Jalan Cibangkong Nomor 130/120, RT2/RW7 Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.
Hingga pukul 12.15 WIB, rumah yang ada di gang sempit itu masih dalam penggeledahan petugas gabungan. Petugas dari Polsek Batununggal melakukan penjagaan di bagian teras rumah.
Garis polisi kekinian telah dipasang di rumah tersebut dan warga setempat membenarkan rumah itu adalah rumah pria berinisial INS.
Baca Juga: Dunia Turut Berduka, Ramai-ramai Pakai Tagar #KamiTidakTakut
Untuk diketahui, dua ledakan bom terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam. Selain dua pelaku, bom itu juga menewaskan tiga aparat kepolisian dan melukai 10 orang lainnya.
Ketiga korban tewas ialah Bripda Imam Gilang, Bripda Ridho Setiawan asal Lampung, dan Bripda Taufan asal Bekasi.
Sedangkan 10 orang korban luka adalah lima personel polisi dan lima warga sipil. Korban luka, antara lain Bripda Feri (unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya) mengalami luka pada wajah, badan dan paha; Bripda Yogi (unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya) mengalami luka di sekujur tubuh; Agung (17), sopir, luka pada kaki, tangan dan badan. Korban lainnya seorang mahasiswi bernama Jihan (19) mengalami luka melepuh pada tangan kiri.