Suara.com - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menilai jenis bom yang diledakkan dua terduga teroris di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, mirip dengan bom yang meledak di Cicendo, Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Bahkan, Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Polri Komisaris Besar Awo Setiyono juga menduga, daya ledak yang dihasilkan bom di Kampung Melayu lebih dahsyat.
“Daya ledak bom di Kampung Melayu lebih besar dari teror bom panci di Bandung. Jenis bomnya, cuma ini termasuk yang lebih sempurna dari Bandung," katanya, Kamis (25/5).
Tiga anggota polisi meninggal dunia dari dua ledakan yang terjadi di Terminal Kampung Melayu. Mereka adalah Brigadir Polisi Satu Anumerta Imam Gilang Adinata asal Klaten, Brigadir Polisi Satu Anumerta Ridho Setiawan asal Lampung, dan Brigadir Polisi Satu Anumerta Taufan asal Bekasi.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri, Djarot: Kita Jangan Takut, Lawan Teroris!
Dua warga sipil yang meninggal dunia dalam kejadian tersebut diduga pelaku bom bunuh diri. Saat ini, mereka masih di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Satu di antaranya organ tubuhnya tercerai berai, seperti dalam foto yang beredar sejak semalam.
Ledakan bom bunuh diri juga melukai sedikitnya 10 orang yang terdiri lima anggota polisi dan lima warga sipil.
Korban luka bernama Bripda Feri (unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya) mengalami luka pada wajah, badan dan paha, Bripda Yogi (unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya) mengalami luka di sekujur tubuh, Agung (17) berprofesi sebagai supir swasta mengalami luka pada kaki, tangan dan badan. Korban lainnya seorang mahasiswi bernama Jihan (19) mengalami luka melepuh pada tangan kiri.