Suara.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, melayat ke rumah duka Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata, di Jalan Kelingkit, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2017) pagi.
Gilang adalah satu dari tiga polisi yang tewas dalam aksi bom bunuh diri teroris di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Ranbu (24/5) malam.
“Saya bilang kepada ibunya Gilang, agar dia dan keluarga mengikhlaskan Gilang. Dia harus bangga, karena putra yang dilahirkannya gugur saat menjaga Jakarta, menjaga masyarakat,” tutur Djarot, seusai melayat.
Baca Juga: Chat Terakhir Briptu Gilang dengan Pacarnya yang Mengharukan
Ia mengatakan, Gilang memunyai adik yang kekinian berada di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendaftar perguruan tinggi.
“Tadi, saya sarankan kepada ibunya agar adik Gilang gak usah kuliah di Yogya. Di sini saja, masuk UNJ (Universitas Negeri Jakarta), nanti akan kami bantu memberikan beasiswa,” tuturnya.
Rabu malam, sekitar pukul 21 WIB, terjadi ledakan Bom di Terminal Kampung Melayu yang menyebabkan sejumlah korban meninggal dan luka.
Berdasar informasi yang terhimpun, tiga aparat kepolisian menjadi korban ledakan tersebut. Ketiganya ialah Bripda Imam Gilang, Bripda Ridho Setiawan asal Lampung, dan Bripda Taufan asal Bekasi. Sedangkan 10 orang korban luka adalah lima personel polisi dan lima warga sipil.
Korban luka, antara lain Bripda Feri (unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya) mengalami luka pada wajah, badan dan paha; Bripda Yogi (unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya) mengalami luka di sekujur tubuh; Agung (17), sopir, luka pada kaki, tangan dan badan. Korban lainnya seorang mahasiswi bernama Jihan (19) mengalami luka melepuh pada tangan kiri.
Baca Juga: Simpati Dunia untuk Indonesia Usai Bom Kampung Melayu