Suara.com - Jenazah Bripda Imam Gilang Adinata, salah satu korban meninggal dalam peristiwa ledakan di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam, rencananya akan dikebumikan di Klaten, Jawa Tengah.
Jenazah Bripda Gilang diterima kedua orangtuanya, Muhammad Sri Sarjoyo dan Ningwyarti, di rumah duka di Gang Kelingkit, Jalan Sapta, RT 005 RW 001, Kampung Sawah, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, menjelang waktu salat Subuh.
Pagi ini rencananya jenazah akan dibawa ke kampung kedua orang tuanya, untuk dikebumikan di Srago Gede, Mojayan, Klaten.
Selain kedua orang tuanya, almarhum Bripda Gilang meninggalkan seorang adik perempuan Atikah Nur Ismail yang menetap di Klaten.
Kedua orangtuanya, mengelola sebuah warung makan di dekat gedung Komisi Pemberantasan Korupsi dan menurut Dwi Mulyani, tetangga yang juga turut membantu kedua orangtua Bripda Gilang di warung tersebut, almarhum masih sempat berkomunikasi dengan keluarganya selepas Isya.
Menurut Dwi almarhum memang kerap berkomunikasi jelang penugasannya dan malam itu ia memberitahukan hendak melakukan tugas pengamanan pawai obor di sekitar lokasj kejadian.
Bripda Gilang menjadi satu dari tiga anggota kepolisian yang menjadi korban meninggal dunia atas ledakan di Kampung Melayu. (Antara)