Menhan: Pesta Gay itu Menjijikkan

Rabu, 24 Mei 2017 | 19:02 WIB
Menhan: Pesta Gay itu Menjijikkan
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat pimpin rapat Kementerian Pertahanan di Jakarta, Kamis (12/1/2017). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengecam maraknya pesta prostitusi dari kalangan homoseksual atau gay di Ibu Kota belum lama ini.

Kemarin penggerebekan sebuah acara bertema The Wild One yang digelar di PT Atlantis Jaya, Ruko Kokan Permata Blok B 15-16, RT 15 RW 3 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (21/5/2017) malam oleh aparat gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Utara‎.

"Yang terjadi itu (pesta gay) menjijikkan, tahu nggak nabi Luth? Tuhan marah dan langsung menghabiskan umat nabi Luth. Tuhan saja tidak suka, apalagi kita umat Tuhan yang benar nggak suka juga," kata Ryamizard saat ditemui di kantor Kemenhan RI, Jakarta.

‎Dia menegaskan, kelompok LGBT tersebut tidak boleh berkembang di tanah air. Maka dari itu sejak dini, di kalangan remaja harus dicegah dan diantisipasi.

Baca Juga: 'Popcorn' di Tengah Pesta Gay Kelapa Gading

"Anak SMA, mahasiswa, semuanya. Kan Pak Jokowi menyatakan revolusi mental‎. Revolusi mental kok timbul LGBT, ya nggak benar, ini tugas bersama," ujar dia.

Menurut dia, eksistensi kaum LGBT tidak berketuhanan.

"Kalau bertuhan ya tidak begitu lah, kalau bertuhan tidak mungkin begitu (pesta seks kaum homo dan gay),"‎ tandas dia.

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Polda Metro Jaya Kombes Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, dari hasil penggerebekan petugas mengamankan 141 lelaki.

"Petugas mengamankan 141 orang yang melanggar UU Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pornografi," kata Argo kepada Suara.com melalui pesan singkat, Senin (22/5).

Baca Juga: Foto-foto Telanjang dari Pesta Gay, Siapa yang Menyebarkan?

Argo juga menjelaskan modus yang dilakukan penyedia jasa layanan prostistusi di kalangan kaum homoseksual tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI