Abu Sayyaf Duduki Kota, Duterte Umumkan Darurat Militer

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 24 Mei 2017 | 14:14 WIB
Abu Sayyaf Duduki Kota, Duterte Umumkan Darurat Militer
Tentara Filipina bertempur dengan Abu Sayyaf di Inabanga, Bohol. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan kondisi darurat militer untuk kawasan Mindanao, selatan Filipina.

Penetapan itu, seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (24/5/2017), dilakukan setelah militer Filipina terlibat pertempuran hebat dengan gerombolan Abu SAyyaf, Selasa (23/5).

Juru Bicara Kepresidenan, Ernesto Abella, kebijakan darurat militer itu diterapkan untuk 60 hari ke depan.

Baca Juga: Djarot Bilang Veronica Sosok yang Bikin Ahok Selalu Jantan

"Seluruh wilayah Mindanao diterapkan darurat militer. Seluruh tata pemerintahan berada di bawah panglima tertinggi Presiden Duterte. Ini sebagai respons atas pemberontak,” tegas Abella.

Setelah menetapkan kebijakan itu, Menteri Luar Negeri Filipina Alan Peter Cayetano memastikan Duterte bakal mempersingkat lawatannya ke Rusia.

"Presiden akan mempersingkat kunjungannya ke negara sahabat, Rusia. Keputusan itu diambil karena presiden merasa dirinya dibutuhkan di Manila,” terangnya.

Pertempuran militer Filipina dan Abu Sayyaf, Selasa kemarin, menewaskan dua prajurit dan satu polisi. Sementara 12 tentara lainnya mendapat luka tembak. Peperangan itu terjadi di Marawi, selatan Manila.

Peperangan itu dimulai ketika gerombolan Abu Sayyaf melancarkan serangan mendadak ke kamp militer Filipina setempat.

Baca Juga: Berapa Lama Bisa Tahan Napas? Ini 3 Fakta tentang Paru-paru

”Mereka juga membakar satu gereja, penjara, dan dua sekolah. Pemberontak juga menduduki balai kota, rumah sakit, dan sebuah universitas,” tutur Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI